REFLEKSI DAN KONEKSI ANTAR MATERI PADA AKSI NYATA

 

REFLEKSI DAN KONEKSI ANTAR MATERI PADA AKSI NYATA



A.      KETERAMPILAN MENGAJAR PJOK YANG EPEKTIF

Keterampilan mengajar PJOK yang efektif melibatkan perencanaan yang baik, penggunaan metode mengajar yang sesuai, penggunaan sumber daya yang tepat, dan evaluasi serta umpan balik yang konstruktif.

1. Memahami Konsep Keterampilan Mengajar PJOK yang Efektif

Keterampilan mengajar PJOK yang efektif melibatkan pemahaman mendalam tentang cara mengajar olahraga dan aktivitas fisik dengan cara yang menarik dan memotivasi siswa.

2. Komponen Utama

Komponen utama meliputi:

  • Perencanaan yang baik
  • Penggunaan metode mengajar yang sesuai
  • Penggunaan sumber daya yang tepat
  • Evaluasi dan umpan balik yang konstruktif

Step 3: Perencanaan yang Baik

Perencanaan yang baik melibatkan:

  • Menetapkan tujuan pembelajaran
  • Memilih aktivitas yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa
  • Mempersiapkan peralatan dan ruang yang diperlukan

4. Penggunaan Metode Mengajar yang Sesuai

Metode mengajar yang sesuai meliputi:

  • Demonstrasi yang jelas
  • Praktik langsung
  • Permainan dan kompetisi yang terstruktur
  • Penggunaan teknologi yang sesuai

5. Penggunaan Sumber Daya yang Tepat

Sumber daya yang tepat meliputi:

  • Peralatan olahraga yang berkualitas
  • Ruang olahraga yang aman dan sesuai
  • Sumber belajar tambahan seperti buku, video, dan internet

6. Evaluasi dan Umpan Balik yang Konstruktif

Evaluasi dan umpan balik yang konstruktif melibatkan:

  • Mengamati kinerja siswa secara teratur
  • Memberikan umpan balik yang positif dan membangun
  • Menyesuaikan metode mengajar berdasarkan umpan balik

 

B.      STRATEGI MENGAJAR PEMBELAJARAN PJOK

Strategi mengajar PJOK meliputi memahami tujuan pembelajaran, memilih metode pengajaran yang tepat, merancang aktivitas yang bervariasi, dan melakukan evaluasi untuk mengukur kemajuan siswa.

1. Tujuan Pembelajaran

Tentukan tujuan pembelajaran PJOK (Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan) yang ingin dicapai, seperti meningkatkan kebugaran fisik, keterampilan motorik, atau pengetahuan tentang kesehatan.

2. Metode Pengajaran

Pilih metode pengajaran yang sesuai, seperti:

  • Demonstrasi: Menunjukkan teknik atau gerakan.
  • Praktik langsung: Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih.
  • Diskusi: Mengajak siswa berdiskusi tentang pentingnya olahraga dan kesehatan.

3. Aktivitas Pembelajaran

Buat rencana aktivitas yang bervariasi, seperti:

  • Permainan tim (sepak bola, basket)
  • Latihan kebugaran (lari, senam)
  • Edukasi tentang gizi dan kesehatan

4. Evaluasi Pembelajaran

Tentukan cara untuk mengevaluasi kemajuan siswa, seperti:

  • Penilaian keterampilan (observasi saat praktik)
  • Ujian teori tentang kesehatan
  • Umpan balik dari siswa mengenai aktivitas yang dilakukan

 

C.       MODEL PENDIDIKAN GERAK PEMBELAJARAN PJOK

Model pendidikan gerak dalam pembelajaran PJOK adalah pendekatan yang mengintegrasikan aktivitas fisik dengan proses pembelajaran untuk mempromosikan kesehatan dan keterampilan motorik siswa. Komponen utamanya meliputi aktivitas fisik, pembelajaran, dan evaluasi.

1. Model Pendidikan Gerak

Model pendidikan gerak adalah pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) untuk mengintegrasikan aktivitas fisik dan pembelajaran. Tujuannya adalah untuk mempromosikan kesehatan, kesejahteraan, dan keterampilan motorik siswa melalui aktivitas yang menyenangkan dan bermakna.

2. Komponen Utama

Komponen utama dalam model pendidikan gerak meliputi:

  1. Aktivitas Fisik: Berbagai jenis aktivitas yang melibatkan gerakan tubuh.
  2. Pembelajaran: Proses mengajar dan belajar yang terintegrasi dengan aktivitas fisik.
  3. Evaluasi: Penilaian terhadap kemajuan dan pencapaian siswa dalam aktivitas fisik.

3. Aplikasi dalam Pembelajaran PJOK

Dalam pembelajaran PJOK, model pendidikan gerak dapat diterapkan dengan:

  • Mengintegrasikan Aktivitas Fisik: Memasukkan berbagai jenis olahraga dan permainan ke dalam kurikulum.
  • Menggunakan Metode Interaktif: Menggunakan metode seperti permainan sederhana, latihan koordinasi, dan aktivitas kelompok.
  • Mengukur Kemajuan: Melakukan evaluasi secara berkala untuk melihat perkembangan keterampilan dan kesehatan siswa.

 

D.      MODEL PENDIDIKAN KEBUGARAN PEMBELAJARAN PJOK

Model pendidikan kebugaran dalam pembelajaran PJOK adalah pendekatan sistematis yang fokus pada pengembangan kesehatan dan kebugaran siswa melalui komponen kebugaran fisik, mental, dan sosial.

1. Model Pendidikan Kebugaran

Model pendidikan kebugaran adalah pendekatan sistematis yang digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) untuk mengembangkan kesehatan dan kebugaran siswa.

2. Komponen Utama

Komponen utama model pendidikan kebugaran meliputi:

  1. Kebugaran Fisik: Mengembangkan kemampuan fisik seperti kekuatan, daya tahan, fleksibilitas, dan keseimbangan.
  2. Kebugaran Mental: Meningkatkan kesehatan mental melalui aktivitas fisik yang menyenangkan dan bermanfaat.
  3. Kebugaran Sosial: Membangun keterampilan sosial melalui kerja sama dan interaksi dalam kelompok.

3. Aplikasi dalam Pembelajaran PJOK

Dalam pembelajaran PJOK, model pendidikan kebugaran dapat diterapkan melalui:

  • Perencanaan Aktivitas: Memilih aktivitas yang sesuai dengan tujuan kebugaran.
  • Pelaksanaan: Melakukan aktivitas secara teratur dan terstruktur.
  • Evaluasi: Mengukur dan mengevaluasi kemajuan siswa dalam mencapai tujuan kebugaran.

 

SPORT EDUCATION MODEL PJOK

Penerapan Model Pendidikan Olahraga dalam Pendidikan Jasmani melibatkan perencanaan yang cermat, pembentukan tim, pengembangan keterampilan, kompetisi yang terorganisasi, dan refleksi. Model ini meningkatkan pengalaman olahraga siswa dengan berfokus pada kerja sama tim, perolehan keterampilan, dan sportivitas.

Model Pendidikan Olahraga (SEM) dalam Pendidikan Jasmani (PJOK) adalah kurikulum dan model pengajaran yang dirancang untuk memberikan siswa pengalaman olahraga yang komprehensif dan autentik. Model ini menekankan kerja sama tim, pengembangan keterampilan, dan rasa memiliki terhadap tim olahraga. Berikut adalah uraian tentang cara menerapkan Model Pendidikan Olahraga dalam Pendidikan Jasmani:

1. Merencanakan Musim Penjelasan singkat dan hasil:

a.       Identifikasi olahraga: Pilih olahraga yang sesuai dengan kurikulum dan minat siswa.

b.       Tetapkan tujuan: Tetapkan tujuan pembelajaran yang jelas untuk musim tersebut, dengan fokus pada pengembangan keterampilan, kerja sama tim, dan sportivitas.

c.       Rencanakan jadwal: Buat jadwal terperinci yang mencakup sesi latihan, pertandingan, dan periode refleksi.

2. Membentuk Tim Penjelasan singkat dan hasil:

a.       Pemilihan tim: Gunakan metode yang adil untuk membentuk tim, seperti pemilihan acak atau pilihan siswa.

b.       Tetapkan peran: Pastikan setiap tim memiliki pelatih, kapten, dan peran lain untuk menumbuhkan kepemimpinan dan tanggung jawab.

c.       Identitas tim: Dorong tim untuk membuat nama, seragam, dan semangat tim untuk membangun rasa memiliki.

3. Pengembangan Keterampilan Penjelasan singkat dan hasil:

a.       Instruksi keterampilan: Berikan instruksi langsung tentang keterampilan dasar yang dibutuhkan untuk olahraga yang dipilih.

b.       Sesi latihan: Atur sesi latihan di mana siswa dapat menerapkan dan menyempurnakan keterampilan mereka dalam suasana seperti permainan.

c.       Umpan balik: Berikan umpan balik yang membangun untuk membantu siswa meningkatkan kinerja mereka.

4. Kompetisi dan Permainan Penjelasan singkat dan hasil:

a.       Atur kompetisi: Jadwalkan permainan dan kompetisi rutin yang memungkinkan tim menerapkan keterampilan dan strategi mereka.

b.       Permainan yang adil: Tekankan pentingnya permainan yang adil, sportivitas, dan rasa hormat terhadap lawan.

c.       Pencetakan skor dan klasemen: Lacak skor dan klasemen untuk menciptakan lingkungan yang kompetitif.

5. Refleksi dan Penilaian Penjelasan singkat dan hasil:

a.       Sesi refleksi: Adakan sesi refleksi rutin di mana siswa dapat membahas pengalaman, tantangan, dan pencapaian mereka.

b.       Penilaian: Gunakan berbagai metode penilaian, termasuk penilaian diri, penilaian sejawat, dan penilaian guru, untuk mengevaluasi kemajuan siswa.

c.       Perayaan: Akhiri musim dengan perayaan untuk menghargai usaha, prestasi, dan kerja sama tim siswa.

 


 

MODUL PKG PJOK MODUL 2.1 KETERAMPILAN MENGAJAR PJOK YANG EPEKTIF - LK2 BERBAGI REFERENSI INSPIRATIF


 

Modul 2.1. Keterampilan Mengajar PJOK yang Efektif

LK2 MODUL 2.1.  BERBAGI REFERENSI INSPIRATIF “Penyajian Tugas Gerak

 

Manajemen waktu adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pengendalian sadar atas jumlah waktu yang dihabiskan untuk aktivitas tertentu, terutama untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan produktivitas.

1.       Memahami Penggunaan Waktu. Penggunaan waktu yang efisien dalam pembelajaran PJOK (Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan) melibatkan pengaturan waktu yang baik untuk setiap aktivitas. Ini termasuk waktu untuk belajar teori, berlatih, dan beristirahat.

2.       Menyusun Jadwal. Buatlah jadwal harian atau mingguan yang mencakup waktu untuk:

a.       Belajar teori PJOK (misalnya, 30 menit)

b.       Berlatih keterampilan fisik (misalnya, 1 jam)

c.        Istirahat (misalnya, 15 menit setelah setiap sesi)

3.       Prioritaskan Kegiatan. Tentukan kegiatan mana yang paling penting dan harus dilakukan terlebih dahulu. Misalnya, jika ada ujian teori, prioritaskan waktu belajar teori.

4.       Evaluasi dan Penyesuaian’ Setelah beberapa waktu, evaluasi efektivitas jadwal yang telah dibuat. Apakah Anda merasa cukup waktu untuk belajar dan berlatih? Sesuaikan jadwal jika diperlukan.

Kesimpulan

Penggunaan waktu yang efisien dalam pembelajaran PJOK melibatkan pemahaman waktu, penyusunan jadwal, prioritas kegiatan, dan evaluasi berkala.

 

Contoh 1.

 

1. Mendapatkan Perhatian dari Peserta Didik

a.                   Menetapkan Tanda / Prosedur

  • Memasang cones
  • Membubuhkan garis
  • Menyimpan media pembelajaran / tiang / bendera
  • Meniupkan peluit
  1. Mengatasi Faktor Lingkungan dalam Pembelajaran
  • Memanfaatkan koridor kelas untuk pelajaran PJOK
  • Pemanfaatan kelas / aula
  • Pemanfaatan halaman sekolah (tempat parkir dll)
  • Kolaborasi antar kelas apabila lapangan penuh
  • Penjadwalan / pemetaan materi bagi semua guru yang mengajar
  1. Memastikan Peserta Didik Mendengar dan Melihat
  • Meniupkan pluit
  • Memanfaatkan teknologi dengan visual (video, gambar, dll)
  • Memposisikan guru agar terlihat dan terdengar oleh siswa
  • Penguasaan kelas dengan bahasa yang jelas, instruksi yang efektif
  • Volume dan intonasi suara yang jelas agar terdengar jelas oleh siswa
  •  
  1. Penggunaan Waktu yang Efisien
  • Pemetaan alokasi waktu pembelajaran
  • Manajemen transisi yang baik 
  • Pemantauan dan evaluasi penggunaan waktu

2. Menahapkan Konten dan Aspek Organisasi Penugasan

Keterampilan Gerak yang diajarkan

Urutan Pengajaran yang dilakukan

  1. Roll depan
  • Berdiri selebar bahu di atas matras
  • Simpan kedua telapak tangan di depan ujung kaki di atas matras
  • Dagu tempelkan ke dada
  • Simpan tengkuk di matras
  • Berguling kedepan dengan sikut ditekuk kesamping
  • Tangan menangkap lutut
  • Kemudian berdiri tegak

2.                   Service bawah bola voli

  • berdiri , salah satu kaki depan
  • Pegang bola dengan tangan kiri lurus kedepan
  • Tangan tarik kebelakang
  • Ayunkan tangan kanan kedepan bersamaan bola dilepaskan
  • Timing perkenaan bola dengan lengan bagian bawah arahkan keatas depan

3. Isyarat (cue) Pembelajaran 

Keterampilan Gerak yang diajarkan

Isyarat (cue) yang bisa digunakan

  1. Roll depan 
  • Verbal (menekuk sikut, mengangkat bokong, tengkuk tempelkan, dll)
  • Visual (guru mencontohkan, video atau gambar, warna atau simbol)
  • Gestur atau bahasa tubuh (tanda dengan tangan
  • Bunyi (peluit, hitungan,)
  • Lingkungan (beri tanda di matras)

2.                   Service bawah bola voli

  • Verbal (ayunkan tangan, kaki satu kedepan, kencangkan lengan, 
  • Visual (warna, angka, 
  • Gestur (mencontohkan gerakan service bawah
  • Bunyi (peluit untuk menandakan untuk gerak service bawah)

 

Contoh 2.

1. Mendapatkan Perhatian dari Peserta Didik

a.                   Menetapkan Tanda / Prosedur

  • Menyiapkan cones sebagai tanda untuk anak-anak berbaris dengan rapih, tujuannya untuk mengkondisikan siswa ketika mau memulai pembelajaran
  • Memberi tanda dengan peluit pendek 2x untuk peserta berkumpul
  • Memberi isyarat dengan tangan untuk membentuk kelompok sesuai dengan jari tangan yang diacungkan
  • Guru memberi tanda dengan kata di respom oleh peserta didik misalnya 
  • tidak dicentang

Pagi : tepuk 1x

  • tidak dicentang

Siang : tepuk 2x

  • tidak dicentang

Malam : siswa berkata ssssttttttttt

  1. Mengatasi Faktor Lingkungan dalam Pembelajaran
  • Melihat, memastikan kondisi lapangan atau tempat untuk melaksanakan KBM aman dan tidak berbahaya untuk digunakan pembelajaran olahraga 
  • Menghentikan sejenak aktivitas pembelajaran apabila ada kebisingan atau kegiatan yang dapat menganggu jalannya pembelajaran
  1. Memastikan Peserta Didik Mendengar dan Melihat
  • Membuat suatu yel-yel atau gerakan tertentu terhadap peserta didik agar dapat menarik perhatian mereka, sehingga mereka bisa fokus mengikuti pembelajaran
  • Mengeluarkan suara yang lantang dalam pemberian intruksi
  • Memperhatikan dengan seksama dari masing - masing peserta didik
  • Menghampiri peserta didik yang kedapatan ngobrol atau tidak memperthatikan.
  • Menyebut nama peserta didik yang dalam keadaan kurang fokus
  1. Penggunaan Waktu yang Efisien
  • Membuat alokasi waktu untuk kegiatan pendahuluan, inti dan penutup
  • Penjelasan materi secara singkat dan pemilihan bahasa yang dapat dimengerti dan mudah dipahami oleh peserta didik.
  • Pemberian jeda waktu untuk minum 

2. Menahapkan Konten dan Aspek Organisasi Penugasan

Keterampilan Gerak yang diajarkan

Urutan Pengajaran yang dilakukan

1. Keterampilan dasar lokomotor, non lokomotor dan manipulatif

  • Berjalan
  • Berlari
  • Meloncat
  • melempar

2. Permainan olahraga bola besar (Sepak Bola)

  • Mengoper bola
  • Menendang bola
  • Menggiring bola

3. Isyarat (cue) Pembelajaran 

Keterampilan Gerak yang diajarkan

Isyarat (cue) yang bisa digunakan

1.Keterampilan dasar lokomotor, non lokomotor dan manipulatif

  • lokomotor: tangan kanan mengepal
  • nonlokomotor : tangan kiri mengepal
  • manipulatif : kedua tangan mengepal

2.Permainan olahraga bola besar (Sepak Bola)

  • Hijau : mengoper bola
  • Hitam : menendang bola
  • Biru : menggiring bola

 

Contoh 3.

1. Mendapatkan Perhatian dari Peserta Didik

a.                   Menetapkan Tanda / Prosedur

  • Memberikan hitungan
  • Menggunakan peluit
  • Menggunakan isyarat tangan
  1. Mengatasi Faktor Lingkungan dalam Pembelajaran
  • Memanfaat sumber daya/fasilitas yg dimiliki
  • Siswa berbaris membelakangi sinar matahari
  • Memanfaat lingkungan sekitar
  1. Memastikan Peserta Didik Mendengar dan Melihat
  • Menggunakan instruksi/nada/bahasa yang jelas
  • Menggunakan aktivitas yang menarik perhatian (ice breaking)
  1. Penggunaan Waktu yang Efisien
  • Perencanaan pembelajaran
  • Konsep pembelajaran yang baik
  • Penyampaian materi/tugas gerak yang jelas

2. Menahapkan Konten dan Aspek Organisasi Penugasan

Keterampilan Gerak yang diajarkan

Urutan Pengajaran yang dilakukan

  1. Kombinasi gerak dasar lokomotor dan manipulatif
  • Berlari 
  • Melompat
  • Melempar 

2.                   Permainan bola kecil

  • Lempar tangkap bola
  • Saling mengoper sesama teman
  • Lempar bola ke target

3. Isyarat (cue) Pembelajaran 

Keterampilan Gerak yang diajarkan

Isyarat (cue) yang bisa digunakan

  1. Keterampilan variasi gerak dasar lokomotor dan manipulatif
  • Pembagian kelompok dengan hitungan (yang sama angka nya 1 tim)
  • Pembagian tugas gerak dengan tanda…

2.                   Variasi gerak manipulatif dengan menggunakan bola kecil

  • Pembagian kelompok dengan memilih bola yang ada nomor nya

Pelaksanaan pembelajaran

  • Siswa mengambil bola sesuai intruksi guru (ambil bola angka/warna)



MODUL PKG PJOK 2.1.c.2. KEKUATAN PEMAHAMAN PENYAJIAN TUGAS GERAK


 

2.1.c.2. Kuatkan Pemahaman - Penyajian Tugas Gerak

LK1 “Mendapatkan Perhatian Peserta Didik”

1.       Mengapa Guru PJOK perlu memastikan mendapatkan perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran PJOK? 

Jawab

a.       Peningkatan Fokus dan Konsentrasi: Perhatian yang baik dari peserta didik membantu meningkatkan fokus dan konsentrasi mereka terhadap materi yang disampaikan. Dalam kegiatan PJOK, di mana gerakan fisik dan keterampilan praktis sangat penting, fokus ini menjadi krusial untuk mencegah kesalahan dan kecelakaan.

b.       Pembelajaran Efektif: Apabila peserta didik tidak memberikan perhatian yang cukup, mereka mungkin tidak akan memahami instruksi atau konsep yang diberikan. Hal ini dapat menghambat proses pembelajaran, terutama dalam penguasaan teknik dan strategi olahraga.

c.       Keselamatan: Dalam pembelajaran PJOK, banyak aktivitas fisik yang dilakukan, dan kurangnya perhatian bisa berisiko terhadap keselamatan peserta didik. Misalnya, ketika bermain alat atau olahraga yang memerlukan koordinasi, perhatian penuh sangat diperlukan agar tidak terjadi cedera.

d.       Pengembangan Keterampilan Motorik: Agar peserta didik dapat mengembangkan keterampilan motorik yang baik, mereka harus benar-benar memperhatikan instruksi guru mengenai teknik yang benar. Jika perhatian mereka teralihkan, perkembangan keterampilan ini akan terhambat.

e.       Penanaman Nilai Karakter: Dalam PJOK, sering kali ditanamkan nilai-nilai seperti disiplin, kerja sama, dan sportifitas. Untuk memastikan nilai-nilai ini terserap dengan baik, peserta didik harus memberikan perhatian yang penuh.

f.        Partisipasi yang Aktif dan Inklusif: Memastikan peserta didik memberikan perhatian penuh membantu guru untuk melibatkan mereka secara aktif dan memastikan semua peserta,

2.       Menurut Bapak/Ibu, bagaimana cara mendapatkan perhatian peserta didik yang efektif untuk diterapkan di kelas?

Jawab

a.       Variasi Metode Pembelajaran: Gunakan berbagai metode seperti permainan, diskusi, dan proyek praktis. Ini menjaga pembelajaran tetap menarik.

b.       Interaksi Aktif: Libatkan siswa dalam diskusi dan tanya jawab. Tanyakan pendapat mereka atau minta mereka untuk berbagi pengalaman terkait topik.

c.       Memberikan Umpan Balik Positif: Berikan pujian dan umpan balik positif saat siswa berpartisipasi. Ini mendorong mereka untuk terus aktif.

d.       Menciptakan Lingkungan yang Menyenangkan: Ciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan agar siswa merasa lebih terbuka untuk berpartisipasi.

e.       Permainan dan Aktivitas Fisik: Dalam pembelajaran PJOK, gunakan permainan yang melibatkan siswa secara langsung. Aktivitas fisik bisa sangat menarik perhatian mereka.

f.        Tantangan dan Kompetisi: Buatlah tantangan atau kompetisi sehat di kelas yang mendorong siswa untuk berusaha lebih keras.

LEMBAR KERJA : 2

Menahapkan Konten dan Aspek Organisasi Penugasan

1.       Menurut Bapak/Ibu mengapa Guru perlu memperhatikan penahapan dari konten / keterampilan gerak yang akan diajarkan dalam proses pembelajaran PJOK? 

Jawab

Krenaa untuk mencapai tujuan pembelajaran peserta didik tentunya setiap guru harus memperhatikan karakteristik dari masing - masing peserta didik, agar dalam proses pembelajaran peserta didik tidak terasa terbebani, guru harus bisa memastikan dari masing - masing peserta didik terhadap penguasaan dari materi tersebut. Guru harus dapat membangkitkan motivasi siswa untuk bisa berkmebang, dan memupuk kepercayaan diri siswa untuk melakukan tugas gerak tersebut. Selain itu untuk memudahkan guru melaksanakan evaluasi terhadap tujuan pembelajaran.

2.       Menurut Bapak/Ibu, bagaimana cara pengelolaan atau alur penyampaian tugas gerak yang efektif untuk diterapkan di kelas?

Jawab

  1. Membagi siswa kedalam beberapa kelompok sesuai dengan minat atau kemampuan peserta didik
  2. Mengatur formasi siswa diawal pembelajaran agar fokus peserta didik dapat meperhatikan guru pada saat memberikan penjelasan tentang materi pembelajaran.
  3. Memberikan intruksi dengan jelas dan pemilihan bahasa yang dapat dipahami dengan mudah oleh peserta didik.
  4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bisa saling mrngkoreksi tentang gerakan yang dilakukan
  5. Memberi kesempatan untuk rehat sejanak (minum) agar fokus siswa dapat tetap terjaga.
  6. Memberi penguatan terhadap point - point pembelajaran yang sudah dilaksanakan
  7. Merencanakan program tindak lanjut.

 

LEMBAR KERJA : 2

Isyarat (cue) Pembelajaran

1.       Apa yang dimaksud dengan isyarat (cue) pembelajaran menurut hasil diskusi dari kelompok Bapak/Ibu? 

Jawab.

Isyarat belajar adalah sinyal atau perintah yang membantu pelajar memfokuskan perhatian mereka dan memandu proses belajar mereka. Isyarat tersebut dapat berupa verbal, visual, atau lingkungan.

a.       Definisi Isyarat Pembelajaran. Isyarat pembelajaran adalah sinyal atau petunjuk yang digunakan untuk membantu siswa memahami dan mengingat informasi. Ini bisa berupa kata-kata, gambar, atau tindakan yang memberikan konteks atau arahan dalam proses belajar.

b.      Fungsi Isyarat Pembelajaran. Isyarat pembelajaran berfungsi untuk:

1.       Menarik perhatian siswa.

2.       Memfasilitasi pemahaman konsep.

3.       Meningkatkan retensi informasi.

c.       Contoh Isyarat Pembelajaran. Contoh isyarat pembelajaran meliputi:

1.       Penggunaan warna untuk menandai informasi penting.

2.       Gambar atau diagram yang mendukung penjelasan.

3.       Pertanyaan pemandu yang mendorong siswa untuk berpikir kritis.

Kesimpulan

Isyarat pembelajaran adalah sinyal yang membantu siswa memahami dan mengingat informasi, berfungsi untuk menarik perhatian, memfasilitasi pemahaman, dan meningkatkan retensi, dengan contoh seperti penggunaan warna, gambar, dan pertanyaan pemandu.

 

2.       Menurut Bapak/Ibu seberapa penting isyarat (cue) pembelajaran ini berperan dalam efektivitas pembelajaran PJOK? Berikan alasannya!

Jawab

Isyarat belajar adalah sinyal atau perintah yang membantu siswa memfokuskan perhatian dan memahami materi pembelajaran. Isyarat belajar yang efektif dapat meningkatkan hasil belajar dengan membuat proses pembelajaran lebih efisien dan menarik.

a.       Memahami Isyarat Pembelajaran. Isyarat pembelajaran (cue) adalah petunjuk atau sinyal yang membantu siswa memahami materi yang diajarkan. Dalam konteks PJOK (Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan), isyarat ini bisa berupa instruksi verbal, demonstrasi fisik, atau tanda visual.

b.      Menilai Peran Isyarat dalam Pembelajaran. Isyarat pembelajaran sangat penting karena:

·       Meningkatkan Pemahaman: Isyarat membantu siswa memahami teknik dan strategi olahraga dengan lebih baik.

·       Mendorong Keterlibatan: Dengan adanya isyarat yang jelas, siswa lebih termotivasi untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan.

·       Memfasilitasi Pembelajaran yang Efektif: Isyarat yang tepat dapat mempercepat proses belajar dan mengurangi kebingungan.

c.       Menyimpulkan Pentingnya Isyarat. Isyarat pembelajaran berperan krusial dalam efektivitas pembelajaran PJOK karena mereka membantu siswa memahami materi, meningkatkan keterlibatan, dan memfasilitasi proses belajar yang lebih efisien.

Kesimpulan

Isyarat pembelajaran sangat penting dalam efektivitas pembelajaran PJOK karena meningkatkan pemahaman, mendorong keterlibatan, dan memfasilitasi pembelajaran yang lebih efektif.

 

3.       Apa yang perlu diperhatikan oleh Guru PJOK supaya dapat menyampaikan / mengkomunikasikan isyarat (cue) pembelajaran secara efektif?

Jawab.

Komunikasi yang efektif melibatkan kejelasan, keringkasan, dan memastikan pesan dipahami oleh penerima. Komunikasi yang efektif juga mencakup pertimbangan audiens dan penggunaan metode yang tepat untuk menyampaikan informasi.

1.       Memahami Tujuan Pembelajaran. Guru PJOK perlu memahami dengan jelas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Ini akan membantu dalam memilih isyarat yang tepat untuk menyampaikan informasi kepada siswa.

2.       Menggunakan Bahasa yang Jelas dan Sederhana. Pilihlah kata-kata yang mudah dipahami oleh siswa. Hindari penggunaan jargon yang mungkin tidak dimengerti oleh mereka.

3.       Menggunakan Isyarat Non-Verbal. Selain kata-kata, guru juga dapat menggunakan isyarat non-verbal seperti gerakan tangan, ekspresi wajah, dan postur tubuh untuk memperkuat pesan yang disampaikan.

4.       Memberikan Contoh Praktis. Berikan contoh konkret atau demonstrasi langsung agar siswa dapat melihat dan memahami isyarat yang diberikan dalam konteks nyata.

5.       Mendorong Interaksi. Ajak siswa untuk bertanya atau memberikan umpan balik mengenai isyarat yang telah disampaikan. Ini akan membantu memastikan bahwa mereka memahami dengan baik.

6.       Mengulangi dan Menguatkan. Lakukan pengulangan terhadap isyarat yang penting dan berikan penguatan positif ketika siswa berhasil memahami dan menerapkan isyarat tersebut.

Kesimpulan

Guru PJOK perlu memahami tujuan pembelajaran, menggunakan bahasa yang jelas, memanfaatkan isyarat non-verbal, memberikan contoh praktis, mendorong interaksi, dan mengulangi isyarat untuk komunikasi yang efektif.