SOAL PRETEST & POSTEST PKG – PJOK
2024
Soal 1
Dalam suatu pembelajaran PJOK, Pak Agus sebagai guru
mengelompokkan peserta didik ke dalam 3 kelompok yang berbeda. Hal itu
dilakukan Pak Agus berdasarkan asesmen awal yang pada pelaksanaannya peserta
didik diminta melakukan dribel sesuai dengan kemampuannya.
Adapun skenario pembelajarannya adalah sebagai berikut:
Satu kelompok peserta didik diminta mengamati video pembelajaran mendribel bola
melalui Youtube. Satu kelompok yang lain diminta untuk saling bercerita
mengenai pengalaman mereka bagaimana mendribel bola dalam permainan Bola
Basket. Sedangkan satu kelompok lagi diberi kesempatan untuk memperagakan cara
melakukan dribel dalam permainan Bola Basket satu lawan satu. Selanjutnya semua
peserta didik berlatih mendribel dalam sebuah praktik langsung permainan Bola
Basket berdasarkan pemahaman dan pengalaman yang telah dimiliki.
Kasus diatas adalah contoh pembelajaran yang didesain
berdasarkan...
a.
Diferensiasi Media Pembelajaran
b.
Diferensiasi Produk
c.
Diferensiasi Konten
d.
Diferensiasi Lingkungan
e.
Diferensiasi Proses
Soal 2
Rancangan skenario pembelajaran PJOK yang dibuat oleh Pak
Agus pada soal sebelumnya berpotensi untuk memfasilitasi pembelajaran yang
bermakna bagi peserta didik karena...
a.
mengintegrasikan tujuan pendidikan dalam ranah
psikomotor, afektif, dan kognitif dalam permainan bola basket.
b.
meningkatkan keterampilan motorik peserta didik
khususnya penguasaan kompetensi permainan bola basket.
c.
memfasilitasi proses pembelajaran
dengan cara berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
d.
diawali dengan mengidentifikasi karakteristik
dari masing-masing peserta didik untuk menyusun patokan penilaian.
e.
memfasilitasi kebutuhan belajar peserta didik
dengan cara yang sama agar pembelajaran lebih efektif.
Soal 3
Rancangan skenario pembelajaran PJOK yang dibuat oleh Pak
Agus pada soal sebelumnya disusun berdasarkan...
a.
Karakteristik peserta didik
b.
Karakteristik konten
c.
Tujuan pembelajaran
d.
Ketersediaan fasilitas
e.
Keadaan lingkungan sekitar
Soal 4
Ibu Guru Hilda, seorang guru PJOK melakukan skenario berikut
dalam aktivitas pembelajaran inti:
Kelompok A diberi tugas memperagakan pola penyerangan satu
lawan satu berhadapan.
Kelompok B diberi tugas memperagakan pola penyerangan dengan
tim kecil empat lawan empat.
Kelompok C diberi tugas memperagakan small set game dengan
pola penyerangan dan pertahanan man to man defense dan zona defense.
Beberapa peserta didik tidak memperhatikan dan malah bermain
bola semaunya sendiri. Ibu Guru Hilda mengajak peserta didik untuk hadir dan
belajar seutuhnya dengan memberi arahan:
“Murid-murid mari kita jeda sejenak untuk menutup mata kita, ambil nafas dalam,
tahan, hembuskan (3 kali pengulangan), dengan tenang rasakan apa yang ada di
sekitar kita, bayangkan kegiatan yang membuat kalian senang. Nah, selanjutnya
buka mata kalian dan tersenyumlah."
Praktik pembelajaran PJOK yang dilakukan oleh Ibu Guru
Hilda, merupakan...
a.
belajar gerak di PJOK yang
dipadukan dengan pembelajaran sosial emosional.
b.
pembelajaran dengan pemberian isyarat
pembelajaran (learning cue).
c.
meminta perhatian peserta didik dalam belajar
gerak di PJOK dengan memperhatikan karakteristik usia peserta didik dan
berdiferensiasi.
d.
mengarahkan konsentrasi peserta didik melalui
pengembangan konsep gerak.
e.
belajar gerak di PJOK dengan menekankan
karakteristik usia peserta didik yang sesuai dengan masa perkembangannya.
Soal 5
Setelah peserta didik mempraktikkan keterampilan bola
basket, karakteristik penting dalam pengembangan konten pada praktik
pembelajaran PJOK yang dilakukan oleh Ibu Guru Hilda pada soal sebelumnya
adalah...
a.
menerapkan keterampilan dengan menilai
penampilan peserta didik.
b.
memberikan tugas penerapan keterampilan di akhir
pembelajaran.
c.
melakukan pola yang beragam dalam permainan,
kemerdekaan peserta didik.
d.
penerapan melalui permainan
olahraga yang dimodifikasi.
e.
penerapan dalam bentuk permainan bola tangan.
Soal 6
Pada saat peserta didik melakukan kegiatan praktik
pembelajaran PJOK materi sepak bola, Pak Guru Heri menyampaikan kepada peserta
didik: “ Bagus! Mata kamu tidak terpejam pada saat menyundul bola itu!”, “Lihat
bolanya ya!”, “Dapatkah lututmu lebih ditekuk lagi supaya loncatanmu lebih
tinggi?”, “Sundulanmu sudah bagus, coba arahkan ke sasaran yang lebih jauh!”.
Berikut ini indikator-indikator penting dalam pemberian feedback atau umpan
balik yang dilakukan guru PJOK selama proses pembelajaran, kecuali...
a.
mengerti dan menerima perasaan (berempati)
peserta didik.
b.
berterus terang dalam memberikan hasil observasi
terhadap kemampuan peserta didik.
c.
mengoreksi kesalahan yang
dilakukan oleh peserta didik.
d.
memberikan penjelasan terhadap kesalahan yang
dilakukan peserta didik.
e.
sebagai penguat atas tindakan atau perilaku yang
sudah dilakukan peserta didik.
Soal 7
Guru PJOK yang menerapkan strategi pembelajaran kooperatif
pada dasarnya berupaya memenuhi kebutuhan peserta didik dan mengakui perbedaan
kemampuan individu mereka, serta peduli untuk meningkatkan keterampilan sosial
dan afektif peserta didik. Untuk mencapai tujuan tersebut, guru harus menyadari
bahwa:
a.
seperti juga strategi yang lain, keuntungan yang
bisa diperoleh dari strategi kooperatif merupakan tingginya frekuensi
keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran berkelompok.
b.
peserta didik harus dilibatkan dalam kegiatan
kerja sama untuk menguasai keterampilan tertentu sehingga kemampuan mereka
otomatis terbentuk.
c.
hasil yang positif dapat dicapai
hanya jika tujuan yang diberikan kepada peserta didik bermakna, peserta didik
diajari bagaimana caranya bekerja sama, dan akuntabilitas untuk proses dan
hasil dari pengalaman belajar itu terbukti nyata kepada peserta didik.
d.
peserta didik memiliki perasaan bahwa mereka
dihargai dan diakui oleh teman lainnya sehingga posisi mereka dipandang sama
dan setara.
e.
guru harus lebih banyak turut mengendalikan
jalannya kerjasama kelompok peserta didik dan langsung mengarahkan tentang
produk apa yang dapat dihasilkan.
Soal 8
Strategi instruksional yang harus dikuasai guru adalah
pengembangan konten, dengan tujuan agar peserta dapat meningkatkan penguasaan
mereka terhadap tugas gerak yang sedang dipelajari. Tahapan pengembangan konten
meliputi ekstensi, penghalusan, dan aplikasi. Berikut adalah ciri-ciri
penerapan ekstensi:
a.
Meningkatkan tingkat kesulitan
tugas gerak ketika peserta didik terlalu mudah mempelajari tugas gerak yang
diberikan, atau menurunkan kompleksitas tugas gerak ketika mereka mengalami
kesulitan dalam mempelajarinya.
b.
Berupa komunikasi kepada peserta didik untuk
menaruh perhatian terhadap kualitas performa mereka sendiri.
c.
Kepedulian terhadap kualitas kinerja peserta
didik dapat ditunjukkan oleh umpan balik guru kepada kelas atau individu
peserta didik tentang bagaimana kinerja mereka.
d.
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk menggunakan keterampilannya dengan cara menerapkannya pada situasi gerak
tertentu seperti dalam permainan.
e.
Menantang peserta didik untuk berkompetisi
dengan temannnya dalam pembelajaran.
Soal 9
Gaya mengajar ditentukan oleh pengambilan keputusan yang
mungkin terjadi di dalam tiga wilayah keputusan (baik oleh guru maupun oleh
peserta didik), yaitu: pengaturan pra-dampak (pre-impact setting), pengaturan
dampak (impact setting), dan pengaturan pasca-dampak (post-impact setting).
Pembelajaran yang keputusannya dominan diambil oleh peserta didik diwakili oleh
gaya-gaya berikut, kecuali:
a.
Independece learning
b.
Convergent discovery style
c.
Self teaching
d.
Practice style
e.
The learner designed individual program
Soal 10
Model pendidikan gerak merupakan model kurikulum yang
menawarkan konten bernuansa non-olahraga, di mana kontennya diwakili ungkapan
tegas dari seorang ahli, yaitu “movement is the content of physical education”.
Ungkapan tersebut mengandung makna seperti di bawah ini, kecuali...
a.
Peserta didik dapat menyatukan perbendaharaan
gerak dari kerangka pembelajaran gerak secara menyeluruh.
b.
Peserta didik dapat mengomunikasikan gerakan
mereka dengan guru dan peserta didik lain, hingga tercipta lingkungan belajar
yang menyenangkan untuk semua peserta didik.
c.
Model ini menyediakan sebuah rangkaian utuh
tentang pengalaman gerak yang berkelanjutan untuk seluruh jenjang pendidikan,
mulai dari sekolah dasar hingga menengah atas.
d.
Semua peserta didik dipandang
sudah mampu melakukan gerak dasar fundamental, sehingga pendidikan gerak
dipandang tidak tepat diberikan lagi karena tidak membantu peserta didik untuk
menguasainya.
e.
Dengan menekankan gerak dasar fundamental,
peserta didik akan banyak mengalami pengalaman sukses, karena semua peserta
didik sudah memiliki kompetensi yang cukup untuk melakukannya secara
fungsional."
Soal 11
Pada model pendidikan gerak, seorang guru PJOK ketika
mengajarkan berbagai aktivitas basic-fundamental movement (pola gerak dasar)
harus memahami konsep gerak yang meliputi konsep tubuh, konsep ruang, konsep
usaha, serta konsep keterhubungan. Perhatikan beberapa pernyataan dibawah ini,
pernyataan manakah yang paling tepat menurut Anda?
a.
Konsep usaha berkaitan dengan arah dan cara
gerakan dilakukan.
b.
Konsep keterhubungan membahas memakai apa gerak
dilakukan dalam kaitannya dengan orang lain atau aspek lainnya.
c.
Konsep ruang kaitannya dengan bagian tubuh yang
bergerak dan arah gerak yang dilakukan.
d.
Konsep keterhubungan membahas
bagaimana gerak dilakukan dalam kaitannya dengan gerakan-gerakan lainnya.
e.
Konsep tubuh selalu berkaitan dengan bagaimana
gerakan dilakukan.
Soal 12
Empat konsep gerak dan elemennya membentuk jenis fondasi
dalam pendidikan jasmani,
di antaranya konsep tubuh, konsep ruang, konsep usaha, konsep keterhubungan.
Salah satu kategori dari konsep tubuh adalah tindakan seluruh tubuh, yang
memiliki tiga sub-kategori yang membentuk gerakan fundamental penting untuk
perkembangan motorik, yaitu keterampilan non-lokomotor, lokomotor, dan
manipulatif.
Beberapa gerakan dalam melatih keterampilan tersebut diantaranya.
1) Meregang 2) Melempar 3) Memukul 4) Lompatan 5) Menangkap 6) Memilin
7) Balance 8) Baling-baling 9) Jalan kepiting 10) Hop 11) Skip 12) Menggiring .
Aktivitas yang termasuk melatih keterampilan manipulatif adalah...
a.
3, 4, 5, 12
b.
1, 2, 3, 12
c.
6, 10, 11, 12
d.
2, 3, 5, 12
e.
4, 9, 10, 11
Soal 14
Usaha untuk pembelajaran kebugaran fisik yang optimal dapat
diajarkan di sekolah oleh guru PJOK melalui penerapan model Pendidikan
kebugaran. Berikut ini pernyataan yang benar untuk mendiskripsikan komponen
pembentuk kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan, yaitu...
a.
memahami pentingnya sehat, mempertahankan dan
meningkatkan kebugaran fisik.
b.
kekuatan massa otot, mencegah penyakit, dan
cedera yang mengganggu aktivitas fisik
c.
kesadaran diri tentang organ tubuh dan fungsinya
untuk sehat dan bugar.
d.
kebugaran jantung paru,
kelenturan, komposisi tubuh, dan kebugaran otot.
e.
kebugaran jasmani, kesehatan mental, kesehatan
sosial, dan aktivitas gerak.
Soal 15
1)
Bu Rini, seorang guru PJOK memberikan tugas
kepada peserta didik untuk merancang program latihan kebugaran. Beliau
menyampaikan materi tentang prinsip dasar latihan dengan urutan sebagai
berikut:
2)
Memperhitungkan bahwa peserta didik masuk ke
program aktivitas fisik dengan potensi biologis yang berbeda untuk berubah,
tujuan dan minat pribadi, pola aktivitas saat ini, tingkat kebugaran,
karakteristik psikososial, dan faktor penentu lingkungan.
3)
Aktivitas fisik harus dilakukan secara teratur
agar efektif.
4)
Beban berlebih harus ditingkatkan dari waktu ke
waktu secara bertahap agar tetap efektif dan aman.
5)
Aktivitas fisik menghasilkan adaptasi latihan
dengan menekankan bagian tubuh atau sistem tubuh tertentu atau sebaliknya.
6)
Sistem tubuh (sistem kardiorespirasi, otot, atau
tulang) harus diberi beban melebihi apa yang biasa dilakukan untuk menghasilkan
adaptasi latihan yang diinginkan.
Prinsip 1,2,3,4,5 yang dimaksud
adalah ….
a.
Individuality, progression, specificity,
overload, regularity
b.
Individuality, regularity,
progression, specificity, overload
c.
Individuality, regularity, specificity,
overload, progression
d.
Individuality, regularity, specificity,
progression, overload
e.
Individuality, specificity, regularity,
progression, overload
Soal 16
Pak Dona adalah guru PJOK kelas X SMA. Beliau mengajarkan
pendidikan kebugaran dan meminta peserta didik untuk merancang program latihan
kebugaran sederhana dengan menerapkan prinsip FITT (Frequency, Intensity, Time,
dan Type). Berikut ini yang bukan merupakan implementasi FITT untuk melatih
kebugaran adalah...
a.
menerapkan latihan interval dengan intensitas
tinggi, durasi latihan sekitar 15 – 30 menit diluar pemanasan dan pendinginan.
b.
latihan dilakukan sebanyak 3 – 5 kali dalam
seminggu.
c.
beban latihan sedang, dengan denyut nadi latihan
60 - 70% dari denyut nadi maximum.
d.
durasi yang diperlukan saat
latihan sekitar 30 – 45 menit diluar pemanasan dan pendinginan.
e.
jenis latihan menentukan komponen yang
ditingkatkan, misalnya latihan kekuatan dengan menggunakan beban.
Soal 17
Bu Umi, seorang guru PJOK SMA ingin memberikan materi
tentang pengenalan aktivitas untuk menunjang kebugaran jasmani dan kesehatan
tubuh kepada peserta didik dengan metode penugasan aktivitas secara mandiri di
rumah selama satu minggu dan dilaporkan pada akhir minggunya. Jika beliau
menginginkan peserta didik dapat mencapai capaian pembelajaran tersebut maka
pola aktivitas dan target yang dapat ditugaskan adalah...
a.
Setiap hari peserta didik
ditugaskan untuk melakukan aktivitas fisik maupun olahraga yang berhubungan
dengan kesehatan selama minimal 150 menit per hari dengan intensitas sedang
menuju tinggi.
b.
Setiap hari peserta didik ditugaskan untuk
melakukan aktivitas fisik maupun olahraga yang berhubungan dengan kesehatan
selama minimal 150 menit per hari dengan intensitas tinggi.
c.
Setiap hari peserta didik ditugaskan untuk
melakukan aktivitas fisik maupun olahraga yang berhubungan dengan kesehatan
selama minimal 100 menit per hari dengan intensitas sedang menuju tinggi.
d.
Setiap hari peserta didik ditugaskan untuk
melakukan aktivitas fisik maupun olahraga yang berhubungan dengan kesehatan
selama minimal 100 menit per hari dengan intensitas tinggi.
e.
Setiap hari peserta didik ditugaskan untuk
melakukan aktivitas fisik maupun olahraga yang berhubungan dengan kesehatan
selama minimal 120 menit per hari dengan intensitas sedang menuju tinggi.
Soal 18
Dalam teori latihan kebugaran terdapat konsep dan teori
tentang prinsip latihan, salah satunya adalah prinsip individual. Penerapan
prinsip latihan tersebut secara efektif dapat mempertimbangkan beberapa faktor,
di antaranya adalah…
a.
Pendekatan berbasis kondisi fisik dan jadwal
latihan mingguan
b.
Variasi Intensitas, Tujuan dan
Preferensi Personal
c.
Pendekatan berbasis kondisi fisik dan
ketersediaan fasilitas latihan
d.
Ketersediaan fasilitas latihan dan durasi
latihan
e.
Penyesuaian berdasarkan respons dan pemenuhan
nutrisi
Soal 19
Bentuk latihan aerobik memiliki manfaat dan tantangan
tersendiri, terdapat tiga metode pelatihan utama yang umum digunakan untuk
mempertahankan atau meningkatkan kebugaran aerobik. Pak Hamid, seorang guru
PJOK, akan melaksanakan pembelajaran kebugaran terkait kesehatan di kelas yang
diampunya. Contoh metode pelatihan untuk mempertahankan atau meningkatkan
kebugaran jenis aktivitas latihan berkelanjutan adalah...
a.
Berlari, bersepeda, berenang, atau
berjalan kaki dalam waktu yang relatif lama tanpa berhenti, misalnya berlari
selama 30 menit tanpa istirahat.
b.
Lari sprint selama 1 menit, diikuti dengan jalan
santai selama 2 menit sebagai istirahat, dan kemudian diulang beberapa kali.
c.
Melakukan push-up, lompat tali, squats, pull-up,
dan sit-up secara berurutan, masing-masing dilakukan dalam 30 detik - 1 menit
tanpa jeda, dan setelah selesai satu putaran, diambil istirahat sebelum
mengulangi putaran berikutnya.
d.
Mengutamakan pergantian antara periode
intensitas tinggi dan istirahat yang lebih rendah. Ini membantu meningkatkan
kekuatan, daya tahan, dan kinerja kardiovaskular.
e.
Fokus pada serangkaian latihan yang berbeda yang
dilakukan secara berurutan. Ini membantu meningkatkan kekuatan, daya tahan, dan
kardiovaskular dalam satu sesi latihan.
Soal 20
Prinsip progression adalah prinsip dasar dalam latihan
kebugaran yang menyatakan bahwa untuk mencapai peningkatan kebugaran, latihan
harus meningkat secara bertahap dalam intensitas, volume, atau kompleksitas.
Prinsip ini memungkinkan tubuh untuk terus menyesuaikan dan berkembang seiring
waktu. Contoh aktivitas yang bisa dilakukan adalah dalam bentuk...
a.
Peningkatan intensitas, peningkatan volume
latihan, peningkatan frekuensi, variasi latihannya, peningkatan kekuatan,
pemantauan dan evaluasi.
b.
Meningkatkan daya tahan kardio, meningkatkan
fleksibilitasnya, meningkatkan keterampilan motorik, peningkatan intensitas,
dan laithan interval.
c.
Meningkatkan Jarak, meningkatkan
intensitas, interval training dan meningkatkan frekuensi.
d.
Meningkatkan daya tahan, meningkatkan
fleksibilitas,meningkatkan keterampilan motorik, peningkatan intensitas, dan
latihan interval.
e.
Peningkatan frekuensi, variasi latihannya,
peningkatan kekuatan, dan peningkatan denyut nadi secara konsisten.
Soal 21
Pernyataan berikut yang merupakan tujuan dari pelaksanaan
Sport Education Model (SEM) adalah...
a.
Penyediaan pengalaman keolahragaan yang inklusif
dan realistis, menstimulasi struktur dan dinamika tim, serta kompetisi olahraga
yang aktual.
b.
Pokok penerapan pembelajaran olahraga pada
pembelajaran intrakurikuler.
c.
Perwujudan keterlibatan peserta didik dalam
kompetisi olahraga yang faktual.
d.
Pendekatan dalam pendidikan jasmani yang
memfokuskan pada konsep, prinsip, dan strategi mengajar kebugaran dalam rangka
membantu peserta didik mengembangkan dan menjaga gaya hidup aktif dan sehat.
e.
Pengalaman langsung
(eksperiensial), pengembangan personal, kerja tim, pemecahan masalah, dan
pembangunan karakter.
Soal 22
Pada suatu pertemuan dalam pembelajaran olahraga, guru
mengorganisasikan peserta didik menjadi satu tim pelaksana kompetisi Bola Voli.
Beberapa peserta didik diberi tanggung jawab menjadi pemain, wasit, pencatat
skor, dan peran lainnya. Seluruh peserta didik mendapatkan peran dan tanggung
jawab masing-masing. Berdasarkan keterangan di atas, maka guru tersebut telah
menerapkan salah satu prinsip pelaksanaan SEM, yaitu...
a.
Pengelolaan waktu yang efektif
b.
Rutinitas manajemen kelas
c.
Manajemen kelas preventif
d.
Pengembangan perilaku yang sesuai
dengan tim
e.
Pemberian umpan balik konstruktif
Soal 23
(1) Penyiapan pertandingan formal
(2) Pengelolaan musim
(3) Kebugaran
(4) Pencatatan pertandingan
(5) Afiliasi
(6) Festival akhir kompetisi
(7) Puncak pertandingan
(8) Cabang olahraga
Dari serangkaian pernyataan tersebut, yang merupakan ciri-ciri implementasi SEM
dalam pembelajaran PJOK adalah...
a.
8-1-4-8-3-7-5-6
b.
8-2-4-3-5-1-6-7
c.
8-2-5-1-3-7-4-6
d.
8-1-4-2-3-6-7-5
e.
8-4-2-8-1-5-6-7
Soal 24
Dalam Sport Education Model (SEM), afiliasi merujuk pada
hubungan dan ikatan yang terbentuk antara peserta didik dengan tim olahraga
atau kelompok mereka. Afiliasi berperan penting dalam menciptakan rasa
kepemilikan, identitas, dan keterlibatan peserta didik dalam kegiatan olahraga.
Beberapa nilai pendidikan yang dapat diambil pada tahap afiliasi dalam SEM,
yaitu…
a.
memiliki jiwa kepemimpinan dan komunikasi
efektif.
b.
muncul berbagai ide kreatif, memodifikasi agar
permainan dapat dilaksanakan secara sederhana dan bermanfaat untuk semuanya.
c.
mampu menyusun jadwal pertandingan dan
mengkoordinasikan dengan tim atau kelompok lainnya.
d.
merencanakan taktik dan strategi yang diperlukan
dalam pertandingan dengan partisipasi aktif peserta.
e.
rasa tanggung jawab, kerjasama,
ikatan sosial, kontribusi individu pada tim, dan partisipasi dalam kegiatan
olahraga.
Soal 25
Bu Icha adalah Guru PJOK di SDN Nusantara, mengajar kelas 5
dengan jumlah peserta didik 27 orang. Pengalaman yang berbeda ingin diberikan
kepada peserta didiknya dengan mengimplementasikan Sport Education Model (SEM)
agar semua peserta didik merasakan keterlibatan dalam berbagai peran. Namun,
sekolah hanya memiliki halaman seluas lapangan bulutangkis, memiliki 1 pemukul
kasti dan 1 bola sepak, serta lingkungan sekolah berada di pesisir pantai.
Langkah-langkah implementasi SEM yang dapat dilakukan oleh Bu Icha adalah...
a.
pengalokasian waktu,
mengorganisasi peserta didik, berbagi peran, memodifikasi permainan, pengenalan
kompetisi musim, pengorganisasian tim, catatan pertandingan, penentuan juara,
dan perayaan akhir musim.
b.
menyusun rencana kompetisi, melengkapi
peralatan, memodifikasi permainan, pelaksanaan kompetisi dengan melakukan
sodialisasi kepada orangtua peserta didik.
c.
menyusun rencana kompetisi, melengkapi
peralatan, memodifikasi permainan, pelaksanaan kompetisi dengan melakukan
sosialisasi kepada orangtua peserta didik, mencari halaman yang lebih luas, dan
pelaksanaan kompetisi.
d.
mengidentifikasi peralatan, mengorganisasi
peserta didik, berbagi peran, memodifikasi permainan, pengenalan kompetisi
musim, melengkapi peralatan, melakukan sosialisasi kepada orangtua peserta
didik, mencari halaman yang lebih luas, dan pelaksanaan kompetisi.
e.
menyusun rencana kompetisi, melengkapi
peralatan, berbagi peran, memodifikasi permainan, pengenalan kompetisi musim,
melengkapi peralatan, melakukan sosialisasi kepada orangtua peserta didik, dan
mencari halaman yang lebih luas.
Soal 26
Dalam penerapan Sport Education Model (SEM), manajemen kelas
sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Berikut ini
beberapa prinsip-prinsip yang tidak perlu dikuasai oleh seorang guru PJOK dalam
manajemen kelas dan pengembangan perilaku peserta didik untuk melaksanakan SEM,
yaitu...
a.
pengembangan serangkaian rutinitas yang
dipelajari dan diterapkan oleh peserta didik
b.
penerapan manajemen kelas preventif untuk
menciptakan lingkungan pembelajaran yang terstruktur dan kondusif.
c.
pengembangan perilaku peserta
didik, sehingga peserta didik mempelajari jenis perilaku yang harus dilakukan
dalam tim walaupun peran itu tidak disukainya.
d.
menggunakan waktu kelas sebaik mungkin agar
peserta didik memiliki waktu yang optimal untuk belajar, berlatih, dan
berkompetisi.
e.
memberikan umpan balik konstruktif kepada
peserta didik terkait perilaku dan partisipasi mereka dalam kegiatan olahraga
baik ketika melakukan persiapan, latihan, maupun dalam kompetisi.
Soal 27
Mengapa penerapan SEM dapat mengintegrasikan fungsi dan
makna pembelajaran PJOK secara komprehensif?
a.
Karena proses realisasi SEM mengajarkan praktik
pembelajaran PJOK melalui pelatihan cabang olahraga dalam capaian nilai-nilai
luhur keolahragaan.
b.
Karena bentuk-bentuk pilihan
aktivitas fisik/cabang olahraga dalam SEM bukanlah tujuan utama yang harus
dicapai dalam pembelajaran, melainkan sarana yang digunakan oleh guru untuk
menghantarkan peserta didik pada capaian pembelajaran PJOK
c.
Karena bentuk pilihan aktivitas fisik/cabang
olahraga dalam SEM merupakan sarana yang ditentukan guru untuk melatih peserta
didik pada capaian pembelajaran dan mengenalkan kompetensi yang ada pada dunia
keolahragaan secara nyata.
d.
Karena aktivitas dalam SEM memiliki kemampuan
keterampilan berupa pola-pola gerak dasar (fundamental movement patterns) dan
berbagai keterampilan gerak (motor skills) yang baik untuk menciptakan
prestasi.
e.
Karena aktivitas dalam SEM menerapkan
pengetahuan dan keterampilan aktivitas jasmani dan kebugaran untuk memelihara
dan meningkatkan derajat kesehatan.
Soal 28
Dalam aktivitas pembelajaran, seorang guru PJOK akan
melakukan asesmen pada peserta didiknya terhadap keterampilan menggiring bola
dan keterampilan menendang bola. Dari dua hal yang akan dilakukan asesmen
tersebut, guru ingin mengetahui penggunaan keterampilan gerak secara otentik.
Maka, bentuk asesmen yang tepat adalah...
a.
Peserta didik melakukan uji coba secara
berkelompok menampilkan keterampilan geraknya secara bebas.
b.
Peserta didik diminta untuk berpartisipasi dalam
pertandingan sepak bola yang sesuai dengan tingkat kemampuannya. Selanjutnya
peserta didik dinilai berdasarkan keterampilan teknis, strategi permainan,
kerjasama tim, dan pengambilan keputusan yang tepat dalam situasi nyata ketika
bermain sepak bola.
c.
Peserta didik melakukan aktivitas bermain
sepak bola modifikasi 7 vs 7 selama 1 x 15 menit dengan unsur penilaian, yaitu
penggunaan keterampilan gerak bermain sepak bola sesuai dengan posisi,
keefektifan dan akurasi.
d.
Guru merancang skala penilaian yang mencakup
sikap peserta didik terhadap kemandirian, kerjasama tim, atau partisipasi aktif
dan lainnya.
e.
Guru merancang kriteria dan menentukan skala
penilaian yang mencakup kriteria penilaian
Soal 29
Bu Dewi adalah guru PJOK yang mengajar di sekolah yang
berada di wilayah pesisir pantai. Bu Dewi ingin melakukan assesmen terhadap
capaian belajar peserta didik pada elemen keterampilan gerak, khususnya pada
materi tentang permainan sepak bola. Namun, Bu Dewi tidak memiliki sarana dan
prasarana yang memadai untuk melakukan assesmen dengan instrumen yang
terstandar (hanya ada 2 bola sepak dan halaman sekolah). Hal apa yang dapat
dilakukan oleh Bu Dewi untuk tetap dapat melakukan assesmen yang otentik dan
peserta didik aktif terlibat?
a.
Menerapkan assesmen keterampilan gerak dengan
penentuan standar kriteria berbasis pengamatan serta pemberian nilai secara
langsung;
b.
Menerapkan assesmen keterampilan
gerak berbasis performa dengan penentuan standar kriteria oleh guru
berkolaborasi dengan peserta didik, serta pelibatan peserta didik sebagai
observer.
c.
Mengembangkan instumen keterampilan gerak dengan
penentuan standar kriteria yang ditetapkan oleh guru, serta membandingkan hasil
pengamatan peserta didik dengan pengamatan guru.
d.
Menerapkan assesmen penilaian keterampilan gerak
melalui observasi dan membandingkan hasil pengamatan dari 2 orang guru dan
peserta didik.
e.
Mengembangkan instrumen penilaian keterampilan
gerak dengan melakukan pengujian pada peserta didik di sekolah Bu Dewi dan
sekolah lain."
Soal 30
1)
Mengidentifikasi tujuan pembelajaran
2)
Menetapkan kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran
3)
Memilih aktivitas/tugas otentik
4)
Merancang rubrik penilaian
5)
Mengintegrasikan keterampilan dan pengetahuan
6)
Memberi kesempatan untuk kreativitas dan
keberagaman peserta didik
7)
Melakukan uji coba
8)
Mendapatkan umpan balik
9)
Merevisi dan melakukan peningkatan
10)
Merefleksikan dan evaluasi
Pernyataan-pernyataan di atas merupakan...
a.
Konsep dasar asesmen otentik dalam pembelajaran
PJOK
b.
Karakteristik asesmen otentik dalam pembelajaran
PJOK
c.
Manfaat asesmen otentik dalam pembelajaran PJOK
d.
Langkah-langkah mendesain asesmen
otentik dalam pembelajaran PJOK
e.
Implementasi asesmen otentik dalam pembelajaran
PJOK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar