MODUL PKG PJOK MODUL 2.1 KETERAMPILAN MENGAJAR PJOK YANG EPEKTIF - LK2 BERBAGI REFERENSI INSPIRATIF


 

Modul 2.1. Keterampilan Mengajar PJOK yang Efektif

LK2 MODUL 2.1.  BERBAGI REFERENSI INSPIRATIF “Penyajian Tugas Gerak

 

Manajemen waktu adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pengendalian sadar atas jumlah waktu yang dihabiskan untuk aktivitas tertentu, terutama untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan produktivitas.

1.       Memahami Penggunaan Waktu. Penggunaan waktu yang efisien dalam pembelajaran PJOK (Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan) melibatkan pengaturan waktu yang baik untuk setiap aktivitas. Ini termasuk waktu untuk belajar teori, berlatih, dan beristirahat.

2.       Menyusun Jadwal. Buatlah jadwal harian atau mingguan yang mencakup waktu untuk:

a.       Belajar teori PJOK (misalnya, 30 menit)

b.       Berlatih keterampilan fisik (misalnya, 1 jam)

c.        Istirahat (misalnya, 15 menit setelah setiap sesi)

3.       Prioritaskan Kegiatan. Tentukan kegiatan mana yang paling penting dan harus dilakukan terlebih dahulu. Misalnya, jika ada ujian teori, prioritaskan waktu belajar teori.

4.       Evaluasi dan Penyesuaian’ Setelah beberapa waktu, evaluasi efektivitas jadwal yang telah dibuat. Apakah Anda merasa cukup waktu untuk belajar dan berlatih? Sesuaikan jadwal jika diperlukan.

Kesimpulan

Penggunaan waktu yang efisien dalam pembelajaran PJOK melibatkan pemahaman waktu, penyusunan jadwal, prioritas kegiatan, dan evaluasi berkala.

 

Contoh 1.

 

1. Mendapatkan Perhatian dari Peserta Didik

a.                   Menetapkan Tanda / Prosedur

  • Memasang cones
  • Membubuhkan garis
  • Menyimpan media pembelajaran / tiang / bendera
  • Meniupkan peluit
  1. Mengatasi Faktor Lingkungan dalam Pembelajaran
  • Memanfaatkan koridor kelas untuk pelajaran PJOK
  • Pemanfaatan kelas / aula
  • Pemanfaatan halaman sekolah (tempat parkir dll)
  • Kolaborasi antar kelas apabila lapangan penuh
  • Penjadwalan / pemetaan materi bagi semua guru yang mengajar
  1. Memastikan Peserta Didik Mendengar dan Melihat
  • Meniupkan pluit
  • Memanfaatkan teknologi dengan visual (video, gambar, dll)
  • Memposisikan guru agar terlihat dan terdengar oleh siswa
  • Penguasaan kelas dengan bahasa yang jelas, instruksi yang efektif
  • Volume dan intonasi suara yang jelas agar terdengar jelas oleh siswa
  •  
  1. Penggunaan Waktu yang Efisien
  • Pemetaan alokasi waktu pembelajaran
  • Manajemen transisi yang baik 
  • Pemantauan dan evaluasi penggunaan waktu

2. Menahapkan Konten dan Aspek Organisasi Penugasan

Keterampilan Gerak yang diajarkan

Urutan Pengajaran yang dilakukan

  1. Roll depan
  • Berdiri selebar bahu di atas matras
  • Simpan kedua telapak tangan di depan ujung kaki di atas matras
  • Dagu tempelkan ke dada
  • Simpan tengkuk di matras
  • Berguling kedepan dengan sikut ditekuk kesamping
  • Tangan menangkap lutut
  • Kemudian berdiri tegak

2.                   Service bawah bola voli

  • berdiri , salah satu kaki depan
  • Pegang bola dengan tangan kiri lurus kedepan
  • Tangan tarik kebelakang
  • Ayunkan tangan kanan kedepan bersamaan bola dilepaskan
  • Timing perkenaan bola dengan lengan bagian bawah arahkan keatas depan

3. Isyarat (cue) Pembelajaran 

Keterampilan Gerak yang diajarkan

Isyarat (cue) yang bisa digunakan

  1. Roll depan 
  • Verbal (menekuk sikut, mengangkat bokong, tengkuk tempelkan, dll)
  • Visual (guru mencontohkan, video atau gambar, warna atau simbol)
  • Gestur atau bahasa tubuh (tanda dengan tangan
  • Bunyi (peluit, hitungan,)
  • Lingkungan (beri tanda di matras)

2.                   Service bawah bola voli

  • Verbal (ayunkan tangan, kaki satu kedepan, kencangkan lengan, 
  • Visual (warna, angka, 
  • Gestur (mencontohkan gerakan service bawah
  • Bunyi (peluit untuk menandakan untuk gerak service bawah)

 

Contoh 2.

1. Mendapatkan Perhatian dari Peserta Didik

a.                   Menetapkan Tanda / Prosedur

  • Menyiapkan cones sebagai tanda untuk anak-anak berbaris dengan rapih, tujuannya untuk mengkondisikan siswa ketika mau memulai pembelajaran
  • Memberi tanda dengan peluit pendek 2x untuk peserta berkumpul
  • Memberi isyarat dengan tangan untuk membentuk kelompok sesuai dengan jari tangan yang diacungkan
  • Guru memberi tanda dengan kata di respom oleh peserta didik misalnya 
  • tidak dicentang

Pagi : tepuk 1x

  • tidak dicentang

Siang : tepuk 2x

  • tidak dicentang

Malam : siswa berkata ssssttttttttt

  1. Mengatasi Faktor Lingkungan dalam Pembelajaran
  • Melihat, memastikan kondisi lapangan atau tempat untuk melaksanakan KBM aman dan tidak berbahaya untuk digunakan pembelajaran olahraga 
  • Menghentikan sejenak aktivitas pembelajaran apabila ada kebisingan atau kegiatan yang dapat menganggu jalannya pembelajaran
  1. Memastikan Peserta Didik Mendengar dan Melihat
  • Membuat suatu yel-yel atau gerakan tertentu terhadap peserta didik agar dapat menarik perhatian mereka, sehingga mereka bisa fokus mengikuti pembelajaran
  • Mengeluarkan suara yang lantang dalam pemberian intruksi
  • Memperhatikan dengan seksama dari masing - masing peserta didik
  • Menghampiri peserta didik yang kedapatan ngobrol atau tidak memperthatikan.
  • Menyebut nama peserta didik yang dalam keadaan kurang fokus
  1. Penggunaan Waktu yang Efisien
  • Membuat alokasi waktu untuk kegiatan pendahuluan, inti dan penutup
  • Penjelasan materi secara singkat dan pemilihan bahasa yang dapat dimengerti dan mudah dipahami oleh peserta didik.
  • Pemberian jeda waktu untuk minum 

2. Menahapkan Konten dan Aspek Organisasi Penugasan

Keterampilan Gerak yang diajarkan

Urutan Pengajaran yang dilakukan

1. Keterampilan dasar lokomotor, non lokomotor dan manipulatif

  • Berjalan
  • Berlari
  • Meloncat
  • melempar

2. Permainan olahraga bola besar (Sepak Bola)

  • Mengoper bola
  • Menendang bola
  • Menggiring bola

3. Isyarat (cue) Pembelajaran 

Keterampilan Gerak yang diajarkan

Isyarat (cue) yang bisa digunakan

1.Keterampilan dasar lokomotor, non lokomotor dan manipulatif

  • lokomotor: tangan kanan mengepal
  • nonlokomotor : tangan kiri mengepal
  • manipulatif : kedua tangan mengepal

2.Permainan olahraga bola besar (Sepak Bola)

  • Hijau : mengoper bola
  • Hitam : menendang bola
  • Biru : menggiring bola

 

Contoh 3.

1. Mendapatkan Perhatian dari Peserta Didik

a.                   Menetapkan Tanda / Prosedur

  • Memberikan hitungan
  • Menggunakan peluit
  • Menggunakan isyarat tangan
  1. Mengatasi Faktor Lingkungan dalam Pembelajaran
  • Memanfaat sumber daya/fasilitas yg dimiliki
  • Siswa berbaris membelakangi sinar matahari
  • Memanfaat lingkungan sekitar
  1. Memastikan Peserta Didik Mendengar dan Melihat
  • Menggunakan instruksi/nada/bahasa yang jelas
  • Menggunakan aktivitas yang menarik perhatian (ice breaking)
  1. Penggunaan Waktu yang Efisien
  • Perencanaan pembelajaran
  • Konsep pembelajaran yang baik
  • Penyampaian materi/tugas gerak yang jelas

2. Menahapkan Konten dan Aspek Organisasi Penugasan

Keterampilan Gerak yang diajarkan

Urutan Pengajaran yang dilakukan

  1. Kombinasi gerak dasar lokomotor dan manipulatif
  • Berlari 
  • Melompat
  • Melempar 

2.                   Permainan bola kecil

  • Lempar tangkap bola
  • Saling mengoper sesama teman
  • Lempar bola ke target

3. Isyarat (cue) Pembelajaran 

Keterampilan Gerak yang diajarkan

Isyarat (cue) yang bisa digunakan

  1. Keterampilan variasi gerak dasar lokomotor dan manipulatif
  • Pembagian kelompok dengan hitungan (yang sama angka nya 1 tim)
  • Pembagian tugas gerak dengan tanda…

2.                   Variasi gerak manipulatif dengan menggunakan bola kecil

  • Pembagian kelompok dengan memilih bola yang ada nomor nya

Pelaksanaan pembelajaran

  • Siswa mengambil bola sesuai intruksi guru (ambil bola angka/warna)



MODUL PKG PJOK 2.1.c.2. KEKUATAN PEMAHAMAN PENYAJIAN TUGAS GERAK


 

2.1.c.2. Kuatkan Pemahaman - Penyajian Tugas Gerak

LK1 “Mendapatkan Perhatian Peserta Didik”

1.       Mengapa Guru PJOK perlu memastikan mendapatkan perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran PJOK? 

Jawab

a.       Peningkatan Fokus dan Konsentrasi: Perhatian yang baik dari peserta didik membantu meningkatkan fokus dan konsentrasi mereka terhadap materi yang disampaikan. Dalam kegiatan PJOK, di mana gerakan fisik dan keterampilan praktis sangat penting, fokus ini menjadi krusial untuk mencegah kesalahan dan kecelakaan.

b.       Pembelajaran Efektif: Apabila peserta didik tidak memberikan perhatian yang cukup, mereka mungkin tidak akan memahami instruksi atau konsep yang diberikan. Hal ini dapat menghambat proses pembelajaran, terutama dalam penguasaan teknik dan strategi olahraga.

c.       Keselamatan: Dalam pembelajaran PJOK, banyak aktivitas fisik yang dilakukan, dan kurangnya perhatian bisa berisiko terhadap keselamatan peserta didik. Misalnya, ketika bermain alat atau olahraga yang memerlukan koordinasi, perhatian penuh sangat diperlukan agar tidak terjadi cedera.

d.       Pengembangan Keterampilan Motorik: Agar peserta didik dapat mengembangkan keterampilan motorik yang baik, mereka harus benar-benar memperhatikan instruksi guru mengenai teknik yang benar. Jika perhatian mereka teralihkan, perkembangan keterampilan ini akan terhambat.

e.       Penanaman Nilai Karakter: Dalam PJOK, sering kali ditanamkan nilai-nilai seperti disiplin, kerja sama, dan sportifitas. Untuk memastikan nilai-nilai ini terserap dengan baik, peserta didik harus memberikan perhatian yang penuh.

f.        Partisipasi yang Aktif dan Inklusif: Memastikan peserta didik memberikan perhatian penuh membantu guru untuk melibatkan mereka secara aktif dan memastikan semua peserta,

2.       Menurut Bapak/Ibu, bagaimana cara mendapatkan perhatian peserta didik yang efektif untuk diterapkan di kelas?

Jawab

a.       Variasi Metode Pembelajaran: Gunakan berbagai metode seperti permainan, diskusi, dan proyek praktis. Ini menjaga pembelajaran tetap menarik.

b.       Interaksi Aktif: Libatkan siswa dalam diskusi dan tanya jawab. Tanyakan pendapat mereka atau minta mereka untuk berbagi pengalaman terkait topik.

c.       Memberikan Umpan Balik Positif: Berikan pujian dan umpan balik positif saat siswa berpartisipasi. Ini mendorong mereka untuk terus aktif.

d.       Menciptakan Lingkungan yang Menyenangkan: Ciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan agar siswa merasa lebih terbuka untuk berpartisipasi.

e.       Permainan dan Aktivitas Fisik: Dalam pembelajaran PJOK, gunakan permainan yang melibatkan siswa secara langsung. Aktivitas fisik bisa sangat menarik perhatian mereka.

f.        Tantangan dan Kompetisi: Buatlah tantangan atau kompetisi sehat di kelas yang mendorong siswa untuk berusaha lebih keras.

LEMBAR KERJA : 2

Menahapkan Konten dan Aspek Organisasi Penugasan

1.       Menurut Bapak/Ibu mengapa Guru perlu memperhatikan penahapan dari konten / keterampilan gerak yang akan diajarkan dalam proses pembelajaran PJOK? 

Jawab

Krenaa untuk mencapai tujuan pembelajaran peserta didik tentunya setiap guru harus memperhatikan karakteristik dari masing - masing peserta didik, agar dalam proses pembelajaran peserta didik tidak terasa terbebani, guru harus bisa memastikan dari masing - masing peserta didik terhadap penguasaan dari materi tersebut. Guru harus dapat membangkitkan motivasi siswa untuk bisa berkmebang, dan memupuk kepercayaan diri siswa untuk melakukan tugas gerak tersebut. Selain itu untuk memudahkan guru melaksanakan evaluasi terhadap tujuan pembelajaran.

2.       Menurut Bapak/Ibu, bagaimana cara pengelolaan atau alur penyampaian tugas gerak yang efektif untuk diterapkan di kelas?

Jawab

  1. Membagi siswa kedalam beberapa kelompok sesuai dengan minat atau kemampuan peserta didik
  2. Mengatur formasi siswa diawal pembelajaran agar fokus peserta didik dapat meperhatikan guru pada saat memberikan penjelasan tentang materi pembelajaran.
  3. Memberikan intruksi dengan jelas dan pemilihan bahasa yang dapat dipahami dengan mudah oleh peserta didik.
  4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bisa saling mrngkoreksi tentang gerakan yang dilakukan
  5. Memberi kesempatan untuk rehat sejanak (minum) agar fokus siswa dapat tetap terjaga.
  6. Memberi penguatan terhadap point - point pembelajaran yang sudah dilaksanakan
  7. Merencanakan program tindak lanjut.

 

LEMBAR KERJA : 2

Isyarat (cue) Pembelajaran

1.       Apa yang dimaksud dengan isyarat (cue) pembelajaran menurut hasil diskusi dari kelompok Bapak/Ibu? 

Jawab.

Isyarat belajar adalah sinyal atau perintah yang membantu pelajar memfokuskan perhatian mereka dan memandu proses belajar mereka. Isyarat tersebut dapat berupa verbal, visual, atau lingkungan.

a.       Definisi Isyarat Pembelajaran. Isyarat pembelajaran adalah sinyal atau petunjuk yang digunakan untuk membantu siswa memahami dan mengingat informasi. Ini bisa berupa kata-kata, gambar, atau tindakan yang memberikan konteks atau arahan dalam proses belajar.

b.      Fungsi Isyarat Pembelajaran. Isyarat pembelajaran berfungsi untuk:

1.       Menarik perhatian siswa.

2.       Memfasilitasi pemahaman konsep.

3.       Meningkatkan retensi informasi.

c.       Contoh Isyarat Pembelajaran. Contoh isyarat pembelajaran meliputi:

1.       Penggunaan warna untuk menandai informasi penting.

2.       Gambar atau diagram yang mendukung penjelasan.

3.       Pertanyaan pemandu yang mendorong siswa untuk berpikir kritis.

Kesimpulan

Isyarat pembelajaran adalah sinyal yang membantu siswa memahami dan mengingat informasi, berfungsi untuk menarik perhatian, memfasilitasi pemahaman, dan meningkatkan retensi, dengan contoh seperti penggunaan warna, gambar, dan pertanyaan pemandu.

 

2.       Menurut Bapak/Ibu seberapa penting isyarat (cue) pembelajaran ini berperan dalam efektivitas pembelajaran PJOK? Berikan alasannya!

Jawab

Isyarat belajar adalah sinyal atau perintah yang membantu siswa memfokuskan perhatian dan memahami materi pembelajaran. Isyarat belajar yang efektif dapat meningkatkan hasil belajar dengan membuat proses pembelajaran lebih efisien dan menarik.

a.       Memahami Isyarat Pembelajaran. Isyarat pembelajaran (cue) adalah petunjuk atau sinyal yang membantu siswa memahami materi yang diajarkan. Dalam konteks PJOK (Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan), isyarat ini bisa berupa instruksi verbal, demonstrasi fisik, atau tanda visual.

b.      Menilai Peran Isyarat dalam Pembelajaran. Isyarat pembelajaran sangat penting karena:

·       Meningkatkan Pemahaman: Isyarat membantu siswa memahami teknik dan strategi olahraga dengan lebih baik.

·       Mendorong Keterlibatan: Dengan adanya isyarat yang jelas, siswa lebih termotivasi untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan.

·       Memfasilitasi Pembelajaran yang Efektif: Isyarat yang tepat dapat mempercepat proses belajar dan mengurangi kebingungan.

c.       Menyimpulkan Pentingnya Isyarat. Isyarat pembelajaran berperan krusial dalam efektivitas pembelajaran PJOK karena mereka membantu siswa memahami materi, meningkatkan keterlibatan, dan memfasilitasi proses belajar yang lebih efisien.

Kesimpulan

Isyarat pembelajaran sangat penting dalam efektivitas pembelajaran PJOK karena meningkatkan pemahaman, mendorong keterlibatan, dan memfasilitasi pembelajaran yang lebih efektif.

 

3.       Apa yang perlu diperhatikan oleh Guru PJOK supaya dapat menyampaikan / mengkomunikasikan isyarat (cue) pembelajaran secara efektif?

Jawab.

Komunikasi yang efektif melibatkan kejelasan, keringkasan, dan memastikan pesan dipahami oleh penerima. Komunikasi yang efektif juga mencakup pertimbangan audiens dan penggunaan metode yang tepat untuk menyampaikan informasi.

1.       Memahami Tujuan Pembelajaran. Guru PJOK perlu memahami dengan jelas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Ini akan membantu dalam memilih isyarat yang tepat untuk menyampaikan informasi kepada siswa.

2.       Menggunakan Bahasa yang Jelas dan Sederhana. Pilihlah kata-kata yang mudah dipahami oleh siswa. Hindari penggunaan jargon yang mungkin tidak dimengerti oleh mereka.

3.       Menggunakan Isyarat Non-Verbal. Selain kata-kata, guru juga dapat menggunakan isyarat non-verbal seperti gerakan tangan, ekspresi wajah, dan postur tubuh untuk memperkuat pesan yang disampaikan.

4.       Memberikan Contoh Praktis. Berikan contoh konkret atau demonstrasi langsung agar siswa dapat melihat dan memahami isyarat yang diberikan dalam konteks nyata.

5.       Mendorong Interaksi. Ajak siswa untuk bertanya atau memberikan umpan balik mengenai isyarat yang telah disampaikan. Ini akan membantu memastikan bahwa mereka memahami dengan baik.

6.       Mengulangi dan Menguatkan. Lakukan pengulangan terhadap isyarat yang penting dan berikan penguatan positif ketika siswa berhasil memahami dan menerapkan isyarat tersebut.

Kesimpulan

Guru PJOK perlu memahami tujuan pembelajaran, menggunakan bahasa yang jelas, memanfaatkan isyarat non-verbal, memberikan contoh praktis, mendorong interaksi, dan mengulangi isyarat untuk komunikasi yang efektif.

 

 

 

 

MODUL PKG PJOK 2.1.b.1. LAKUKAN - KONSEP DAN KETERAMPILAN MENGAJAR YANG EPEKTIF


 

2.1.b.1. Lakukan - Konsep dan Keterampilan Mengajar yang Efektif

Untuk mengintegrasikan nilai-nilai penting dalam PjOK ke dalam kurikulum, identifikasi nilai-nilai tersebut dan rencanakan kegiatan serta modul yang mencerminkan nilai-nilai itu, sambil memastikan evaluasi mencakup aspek sikap dan nilai. 9 aspek pembelajaran epektif :

  • 1.       Tujuan pembelajaran,
  • 2.       proses keterlibatan siswa
  • 3.       pembelajaran berdeperensiasi
  • 4.       Ada pemogresan dan pentahapan konten
  • 5.       Penjelasan dan demontrasi keterampilan
  • 6.       Penilaian dan evaluasi
  • 7.       Umpan balik
  • 8.       Keselamatan

Empat Kriteria pengalaman belajar peserta didik

  • 1.       Berpeotensi meningkatkan keterampilan motoric siswa
  • 2.       Memaksimalkan aktivitas dan waktu pembelajaran
  • 3.       Sesuai dengan level pengalaman semua peserta didik
  • 4.       Berpotensi dan mengintegrasikan tujuan Pendidikan dalam ranah kognitif, apektif dan psikomotor

Mengapa kalimat kunci yang mereka dapatkan ini penting untuk diperhatikan dalam penerapan pembelajaran PJOK, ceritakan salah satu pengalaman anda berhubungan dengan kalimat tersebut

Soal.

1.       Tujuan Pembelajaran adalah konsep sentral pengajaran efektif

2.       Pengalaman belajaran harus memiliki potensi dalam meningkatkan keterampilan penampilan/aktivitas motorik peserta didik

3.       Pengalaman epektifitas belajar peserta didik harus memaksimalkan aktivitas/waktu mempraktikan gerak untuk semua murid sesuai dengan tingkat kemampuannya

4.       Pengalaman belajar harus sesuai dengan level pengalaman semua kemampuan peserta didik

5.       Pengalaman belajar harus memilki potensi untuk mengintgrasikan tujuan Pendidikan dalam ranah  psikomotor apektif dan kognitif

Jawaban.

1. Sasaran pembelajaran adalah pernyataan yang menjelaskan apa yang harus diketahui atau dapat dilakukan siswa setelah menyelesaikan pelajaran, unit, atau kursus. Sasaran pembelajaran menjadi panduan dalam pengajaran dan penilaian.

1.1 Memahami Tujuan Pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah pernyataan yang menjelaskan apa yang diharapkan siswa dapat lakukan setelah mengikuti proses pembelajaran. Ini mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang ingin dicapai.

1.2. Mengidentifikasi Konsep Sentral. Konsep sentral pengajaran efektif meliputi:

a.       Keterlibatan Siswa: Siswa harus aktif terlibat dalam proses belajar.

b.       Relevansi Materi: Materi yang diajarkan harus relevan dengan kehidupan siswa.

c.        Penilaian yang Tepat: Penilaian harus mencerminkan pencapaian tujuan pembelajaran.

1.3. Menghubungkan Tujuan Pembelajaran dengan Pengajaran Efektif. Tujuan pembelajaran yang jelas membantu guru merancang strategi pengajaran yang sesuai, sehingga meningkatkan efektivitas pengajaran dan hasil belajar siswa.

Kesimpulan

Tujuan pembelajaran adalah konsep sentral dalam pengajaran efektif karena membantu merancang proses belajar yang terarah, relevan, dan melibatkan siswa secara aktif.

 

2. Pengembangan keterampilan motorik mengacu pada peningkatan kemampuan fisik dan koordinasi melalui latihan dan pembelajaran. Ini melibatkan penyempurnaan gerakan dan tindakan, yang mengarah pada peningkatan efisiensi dan ketepatan.

2.1. Tujuan Pembelajaran. Tentukan keterampilan motorik yang ingin ditingkatkan melalui pengalaman belajar. Misalnya, keterampilan motorik halus (seperti menggambar) atau motorik kasar (seperti berlari).

2.2. Rancang Aktivitas yang Relevan. Buat rencana aktivitas yang dapat meningkatkan keterampilan tersebut. Contoh:

a.       Untuk motorik halus, aktivitas bisa berupa seni dan kerajinan.

b.       Untuk motorik kasar, aktivitas bisa berupa permainan olahraga.

2.3. Implementasi Pengalaman Belajar. Laksanakan aktivitas yang telah dirancang. Pastikan peserta didik terlibat aktif dan mendapatkan pengalaman langsung.

2.4. Evaluasi Hasil. Setelah aktivitas, lakukan evaluasi untuk mengukur peningkatan keterampilan motorik. Ini bisa dilakukan melalui observasi atau penilaian keterampilan.

Kesimpulan

Pengalaman belajar harus dirancang untuk meningkatkan keterampilan motorik peserta didik melalui aktivitas yang relevan dan evaluasi yang tepat.

 

3. Pembelajaran yang efektif melibatkan memaksimalkan waktu praktik dan beradaptasi dengan kemampuan masing-masing siswa.

3.1. Tujuan. Adalah untuk meningkatkan efektivitas belajar peserta didik melalui praktik gerakan yang sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing murid.

3.2. Penilaian Kemampuan. Lakukan penilaian awal untuk mengetahui tingkat kemampuan setiap murid. Ini bisa dilakukan melalui tes fisik atau observasi.

3.3. Rencana Aktivitas. Buat rencana aktivitas yang bervariasi untuk semua tingkat kemampuan. Misalnya, bagi aktivitas menjadi tiga kategori: pemula, menengah, dan mahir.

3.4. Penjadwalan Waktu. Atur waktu praktik gerakan dalam jadwal harian atau mingguan, pastikan setiap murid mendapatkan cukup waktu untuk berlatih sesuai dengan kemampuannya.

3.5. Evaluasi dan Umpan Balik. Setelah beberapa sesi praktik, lakukan evaluasi untuk melihat kemajuan murid. Berikan umpan balik yang konstruktif untuk membantu mereka berkembang lebih lanjut.

Kesimpulan

Maximalkan efektivitas belajar dengan menyesuaikan aktivitas gerakan sesuai kemampuan murid, melakukan penilaian, merencanakan aktivitas, menjadwalkan waktu, dan memberikan evaluasi serta umpan balik.

 

4.       Desain kurikulum adalah proses membuat rencana untuk mengajar dan belajar. Proses ini melibatkan identifikasi tujuan pembelajaran, pemilihan konten yang sesuai, dan perancangan kegiatan pembelajaran yang akan membantu siswa mencapai tujuan tersebut.

4.1. Identifikasi Level Pengalaman. Tentukan level pengalaman masing-masing peserta didik. Ini bisa dilakukan melalui penilaian awal atau observasi untuk memahami kemampuan dan pengetahuan yang sudah dimiliki.

4.2. Sesuaikan Materi Pembelajaran. Setelah mengetahui level pengalaman, sesuaikan materi pembelajaran agar sesuai dengan kemampuan peserta didik. Gunakan pendekatan yang berbeda untuk kelompok dengan kemampuan yang beragam.

4.3. Gunakan Metode Pembelajaran yang Beragam. Implementasikan berbagai metode pembelajaran, seperti diskusi kelompok, pembelajaran berbasis proyek, atau pembelajaran mandiri, untuk memenuhi kebutuhan semua peserta didik.

4.4. Berikan Umpan Balik yang Konstruktif.  Setelah pembelajaran, berikan umpan balik yang sesuai dengan level pengalaman peserta didik. Ini akan membantu mereka memahami kemajuan dan area yang perlu diperbaiki.

Kesimpulan

Pengalaman belajar harus disesuaikan dengan level pengalaman peserta didik melalui identifikasi kemampuan, penyesuaian materi, penggunaan metode beragam, dan umpan balik konstruktif.

5.       Domain pendidikan merujuk pada tiga area utama pembelajaran: kognitif (keterampilan intelektual), afektif (perkembangan emosional dan sosial), dan psikomotor (keterampilan fisik). Domain-domain ini mewakili berbagai aspek pembelajaran dan perkembangan yang bekerja sama untuk menciptakan pendidikan yang menyeluruh.

5.1. Memahami Tujuan Pendidikan. Tujuan pendidikan mencakup pengembangan aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap dan nilai), dan psikomotor (keterampilan). Penting untuk mengintegrasikan ketiga aspek ini dalam pengalaman belajar.

5.2.  Mengidentifikasi Aspek Psikomotor, Afektif, dan Kognitif Psikomotor: Keterampilan dan motorik yang perlu dilatih.

a.       Afektif: Sikap, nilai, dan emosi yang perlu dikembangkan.

b.       Kognitif: Pengetahuan dan pemahaman yang harus diperoleh.

5.3. Merancang Pengalaman Belajar. Rancanglah pengalaman belajar yang mencakup:

a.       Aktivitas praktis untuk mengembangkan keterpsikomotor).

b.       Diskusi atau refleksi untuk membangun sikap dan nilai (afektif).

c.        Materi pembelajaran yang menantang pemahaman dan pengetahuan (kognitif).

5.3. Evaluasi dan Penyesuaian. Setelah pengalaman belajar dilaksanakan, lakukan untukauh tersebut terintegr Ses diperlukan untuk meningkatkan integrasi.

Kesimpulan

Pengalaman belajar harus dirancang untuk mengintegrasikan tujuan pendidikan dalam aspek psikomotor, afektif, dan kognitif melalui aktivitas praktis, diskusi, dan materi pembelajaran yang menantang. Evaluasi hasilnya untuk penyesuan lanjut