MODUL PKG PJOK 1.1.b.1.a. ELABORASI PENGENALAN REFLEKSI PKG PJOK Bag. 3

 

1.1.b.1.a. Elaborasi Isi - Pengenalan Refleksi

 

Ayo kita analisis cerita tentang pak Raga berikut ini!

Pak Raga adalah guru PJOK yang atletis, enerjik, dan antusias.  Pak Raga sudah mengajar selama 8 tahun tentang bagaimana caranya menembak bola ke ring basket.  Biasanya sebelum memulai proses pembelajaran, pak Raga akan memberikan tanda x di lapangan untuk digunakan peserta didik sebagai tanda posisi menembak bola dan meletakkan tiang sebagai penanda setinggi apa peserta didik harus melompat untuk menembakkan  bolanya ke ring basket. 

Tujuan pembelajaran untuk materi ini sudah dituliskan di papan tulis portabel agar bisa dibaca oleh semua peserta didik.  Di awal pembelajaran pak Raga menjelaskan tentang seluruh kriteria sukses tentang Teknik menembak bola, menjelaskan tentang keamanannya, dan meminta anak untuk saling membantu dalam kelompok berpasangan. Peserta didik secara berpasangan diminta untuk berperan sebagai pelatih dan atlet, dimana mereka akan bergantian peran.

Saat peserta didik menjadi pelatih maka peserta didik ini akan mengobservasi bagaimana temannya melakukan praktik menembak bola.

Pada lemparan awal mereka harus melakukan dengan cara merendahkan lutut dan memastikan bahwa mereka mengerti tentang melenturkan jari dan telapak tangan, dorongan dari lengan, mata fokus pada ring basket sebelum mereka berada di titik menembak bola yang sudah disediakan.  Di akhir pelajaran, setiap peserta didik sudah berhasil meningkatkan teknik mereka dan menembak bola.

 

·       Praktik Mengajar yang dilakukan pak Raga sangat luar biasa bagus sesuai dgn alur pembelajaran dan strategi pembelajaran juga berfariatif,jika dihubungkan dengan praktik mengajar diri saya pada praktik mengajar PJOK kurang lebih sama tapi sedikit  ada fariasi dlm tekhnik semisal tekhnik melempar bola dgn mengunakan 1 tangan dan tekhnik menggunakan 2 tangan untuk bahan pertimbangan hasil.tapi secara keseluruhan sangat bagus.

·       Refleksi yang saya lakukan dalam pembelajaran melempar bola basket dari kasus diatas diantaranya tentang tekhnik awal melempar  bola dari mulai posisi kaki dalam keadaan benar2 ditekuk,posisi jari2 yang lentur dan yg terakhir vokus pd pandangan mata pada titik  ring keranjang.bagi siswa yang belum mengusai tekhnik yg dibenarkan untuk diberikan arahan yang tepat dan jadikan teman sejawatnya yg menjadi model,Bagi siswa yang sudah menguasai tekhnik diberi motifasi untuk lebih ditingkatkan kemampuannya dlm bermain basket dan dijadikan model teman sejawatnya.sehingga saling kerjasama/kolaborasi.

 

Praktik mengajar Pak Raga dalam cerita tersebut menunjukkan pendekatan yang sangat terstruktur dan detail dalam mengajarkan teknik menembak bola ke ring basket. Beberapa aspek yang dihighlight dari metode mengajar Pak Raga adalah persiapan yang matang, instruksi jelas dan terstruktur, fokus pada teknik dan keselamatan, serta evaluasi dan feedback yang konstruktif. Pertama, dalam persiapan yang matang, Pak Raga menyediakan tanda X di lapangan untuk posisi menembak dan tiang penanda tinggi lompatan. Tujuan pembelajaran juga ditulis di papan tulis portabel agar bisa dibaca oleh semua peserta didik, memastikan semua siswa memahami apa yang diharapkan dari mereka.

Instruksi yang diberikan oleh Pak Raga sangat jelas dan terstruktur. Ia menjelaskan kriteria sukses tentang teknik menembak bola, termasuk aspek keamanan yang harus diperhatikan. Pak Raga juga menggunakan sistem pembagian peran di mana peserta didik bergantian berperan sebagai pelatih dan atlet. Metode ini mendorong kerjasama dan observasi antar peserta didik, sehingga mereka tidak hanya belajar dari pengalaman pribadi tetapi juga dari mengamati teman-teman mereka. 

Fokus pada teknik dan keselamatan sangat diperhatikan oleh Pak Raga. Ia memberikan penjelasan rinci tentang langkah awal yang harus dilakukan, seperti posisi lutut, lenturan jari dan telapak tangan, dorongan dari lengan, dan fokus mata sebelum menembak. Dengan demikian, peserta didik dapat memahami dan menerapkan teknik yang benar secara konsisten.

Dalam hal evaluasi dan feedback, Pak Raga memastikan bahwa peserta didik yang berperan sebagai pelatih mengobservasi temannya dengan seksama, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan memastikan teknik yang diajarkan diterapkan dengan benar. Di akhir pelajaran, terdapat peningkatan yang signifikan dalam teknik menembak bola oleh setiap peserta didik, menunjukkan efektivitas metode pengajaran yang digunakan.

Dikaitkan dengan praktik mengajar PJOK saya selama ini, sebagian besar langkah pembelajaran saya sudah menerapkan metode seperti yang dilakukan Pak Raga. Namun, saya menyadari bahwa masih perlu belajar lebih banyak, terutama dalam penekanan khusus pada keterlibatan peserta didik dalam proses pengajaran melalui observasi dan umpan balik. Saya belum selalu mendorong kerja sama dan interaksi positif antar peserta didik untuk menebalkan kebermaknaan nilai dalam pembelajaran yang saya pimpin.

Jika saya menjadi Pak Raga, refleksi yang akan saya lakukan setelah mengajar mencakup beberapa aspek penting untuk memastikan efektivitas pengajaran dan peningkatan diri sebagai pendidik. Pertama, refleksi terhadap perencanaan dan persiapan: apakah semua alat bantu (tanda X, tiang penanda) sudah disiapkan dengan baik dan efektif digunakan selama pelajaran? Apakah tujuan pembelajaran yang ditulis di papan tulis portabel cukup jelas dan mudah dipahami oleh peserta didik? Kejelasan instruksi juga harus dievaluasi: apakah instruksi tentang teknik menembak bola sudah disampaikan dengan jelas dan mudah diikuti oleh peserta didik? Apakah peserta didik memahami kriteria sukses dan keselamatan yang telah dijelaskan?

Selanjutnya, refleksi terhadap proses pembelajaran meliputi interaksi dan kerjasama: apakah metode pembelajaran berpasangan efektif dalam membantu peserta didik memahami teknik menembak bola? Bagaimana peserta didik berinteraksi satu sama lain saat mereka berperan sebagai pelatih dan atlet? Pemahaman dan penerapan teknik juga harus dievaluasi: apakah peserta didik dapat menerapkan teknik yang diajarkan dengan benar setelah mendapatkan instruksi? Apakah ada peserta didik yang mengalami kesulitan? Jika ya, apa yang menyebabkan kesulitan tersebut dan bagaimana saya bisa membantunya lebih baik?

Refleksi terhadap evaluasi dan feedback meliputi efektivitas observasi dan umpan balik: apakah peserta didik yang berperan sebagai pelatih mampu memberikan umpan balik yang konstruktif dan membantu temannya memperbaiki teknik? Apakah saya memberikan cukup kesempatan bagi setiap peserta didik untuk berlatih dan menerima umpan balik? Peningkatan keterampilan juga harus dievaluasi: apakah ada peningkatan yang signifikan dalam teknik menembak bola dari awal hingga akhir pelajaran? Apakah semua peserta didik mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan?

Refleksi terhadap pengelolaan waktu dan kelas mencakup manajemen waktu: apakah waktu yang disediakan untuk setiap bagian dari pelajaran cukup dan proporsional? Apakah saya bisa mengatur waktu dengan baik sehingga semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk berlatih? Pengelolaan kelas juga harus dievaluasi: bagaimana suasana kelas selama pelajaran? Apakah peserta didik tetap fokus dan antusias? Apakah ada gangguan atau masalah disiplin yang perlu diperhatikan dan bagaimana saya menanganinya?

Rencana tindakan untuk perbaikan meliputi peningkatan materi dan metode: apakah ada cara untuk membuat instruksi dan materi pembelajaran lebih menarik dan mudah dipahami? Apakah ada metode pembelajaran lain yang bisa saya coba untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta didik? Pengembangan profesional juga harus diperhatikan: apakah ada pelatihan atau sumber daya lain yang bisa saya manfaatkan untuk meningkatkan keterampilan mengajar saya? Bagaimana saya bisa terus mengembangkan diri untuk menjadi guru PJOK yang lebih baik?

Dengan melakukan refleksi seperti ini, saya dapat mengidentifikasi area yang sudah baik dan area yang perlu diperbaiki, sehingga proses pembelajaran dapat terus ditingkatkan dan memberikan pengalaman belajar yang lebih baik bagi peserta didik.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar