MODUL AJAR PJOK SMA/MA
FASE E KELAS X
Penyusun : Nana Suryana, M.Pd Unit Kerja : SMKN 4 Bandung Kelas : X Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit
(2 Kali pertemuan). |
Kompetensi Awal: Peserta didik telah
dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan berbagai bentuk
latihan kebugaran jasmani
untuk menjaga daya tahan jantung
(cardio respiratory) sesuai potensi
dan kreativitas yang dimiliki. |
Profil Pelajar Pancasila: Profil Pelajar
Pancasila yang dikembangkan pada Fase E adalah mandiri
dan gotong royong
yang ditunjukkan melalui proses pembelajaran aktivitas latihan peningkatan derajat kebugaran jasmani yang terkait
dengan kesehatan dan pengukuran hasilnya. |
|
Sarana Prasarana |
|||
|
|||
|
o
Lapangan olahraga atau
halaman sekolah (ruangan kelas). o
Matras senam atau
sejenisnya. o
Palang tunggal. o
Peluit dan
stopwatch. |
||
Target Peserta Didik |
|||
o Peserta
didik regular/tipikal. |
|||
Jumlah Peserta Didik |
|||
o Maksimal
36 peserta didik. |
|||
Ketersediaan Materi |
|||
o
Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau
yang berpencapaian tinggi
: YA/TIDAK. o Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik
yang sulit memahami konsep: YA/TIDAK. (Jika memilih YA, maka di dalam pembelajaran disediakan alternatif aktivitas sesuai kebutuhan peserta didik). |
|||
Materi Ajar, Alat, dan Bahan
yang Diperlukan |
|||
1. Materi Pokok
Pembelajaran a. Materi Pembelajaran Reguler Memahami fakta,
konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas kebugaran jasmani, diantaranya: 1)
Latihan kebugaran jasmani (daya tahan). 2)
Latihan kebugaran jasmani
(kekuatan). 3)
Latihan kebugaran jasmani
(kelenturan). 4)
Tes kebugaran jasmani siswa SMA / SMK usia 16 s.d 18 tahun. |
|||
b. Materi Pembelajaran Remidial Materi pembelajaran untuk remedial sama dengan materi
reguler. Akan tetapi
penekanan materinya hanya
pada materi yang belum dikuasai (berdasarkan identifikasi)
yang akan dipelajari peserta didik kembali. Materi dapat dimodifikasi dengan
menambah pengulangan, intensitas, dan kesempatan/frekuensi melakukan bagi peserta didik. Setelah dilakukan identifikasi kelemahan
peserta didik, guru dapat mengubah
strategi dengan memasangkan peserta didik dan belajar dalam kelompok agar bisa saling membantu, serta berbagai strategi lain sesuai kebutuhan peserta didik. c. Materi Pembelajaran Pengayaan Materi pembelajaran untuk pengayaan sama dengan regular. Materi dapat dikembangkan dengan meningkatkan
kompleksitas materi, dan mengubah lingkungan
pembelajaran di dalam rangkaian gerakan yang sederhana.
2. Media Pembelajaran a. Peserta didik
sebagai model atau guru yang memperagakan aktivitas latihan peningkatan
derajat kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan (daya tahan, kekuatan, komposisi tubuh,
dan kelenturan) dan pengukuran hasilnya. b. Gambar aktivitas
latihan peningkatan derajat kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan (daya tahan, kekuatan,
komposisi tubuh, dan kelenturan) dan pengukuran hasilnya. c. Vidio pembelajaran
aktivitas latihan peningkatan derajat kebugaran jasmani yang terkait
dengan kesehatan (daya
tahan, kekuatan, komposisi tubuh, dan kelenturan) dan pengukuran hasilnya.
3. Alat dan Bahan Pembelajaran a. Lapangan olahraga atau halaman sekolah (ruangan kelas). b. Matras senam
atau sejenisnya. c. Palang tunggal
atau sejenisnya. d. Peluit dan stopwatch. e. Lembar kerja (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas gerak. |
|
Moda Pembelajaran |
|
o
Guru memilih moda pembelajaran yang diinginkaan sesuai
dengan kebutuhan dan lingkungan
belajar yang ada, seperti: moda daring, luring, atau paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning). Pada modul ini menggunakan moda
luring. |
|
Pengaturan Pembelajaran |
|
Pengaturan
Peserta Didik: o
Individu o
Berpasangan o
Berkelompok o
Klasikal (Guru dapat
mengatur sesuai dengan
jumlah peserta didik
di setiap kelasnya serta formasi yang diinginkan). |
Metode: o
Diskusi o
Demonstrasi o
Simulasi o
Resiprokal o
PBL (Guru dapat memilih salah satu atau
menggabungkan beberapa metode yang diinginkan). |
Asesmen Pembelajaran |
|
Menilai Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran: o
Asesmen individu o
Asesmen berpasangan |
Jenis Asesmen: o
Pengetahuan (lisan
dan tertulis). o
Keterampilan (praktik dan kinerja). o
Sikap (mandiri dan gotong royong). o
Portopolio. (Guru dapat memilih salah satu atau menggabungkan beberapa asesmen yang sesuai). |
Tujuan Pembelajaran |
|
Peserta didik
dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan dan menganalisis aktivitas latihan peningkatan derajat
kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan (daya tahan, kekuatan, komposisi tubuh, dan kelenturan) dan
pengukuran hasilnya sesuai potensi dan kreativitas
yang dimiliki serta mengembangkan
nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan
meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri,
serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. |
|
Pemahaman Bermakna |
|
Setelah peserta
didik melakukan pembelajaran aktivitas kebugaran jasmani, manfaat apakah yang dirasakan olehnya? Dapatkah pengalaman pembelajaran ini diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari? |
|
Pertanyaan Pemantik |
|
Mengapa peserta
didik perlu memahami dan menguasai aktivitas latihan peningkatan derajat kebugaran jasmani yang terkait dengan
kesehatan (daya tahan, kekuatan, komposisi tubuh, dan kelenturan) dan pengukuran
hasilnya? |
|
Prosedur Kegiatan Pembelajaran |
|
1. Persiapan mengajar Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran antara
lain sebagai berikut: a. Membaca kembali Modul Ajar yang telah
dipersiapkan guru sebelumnya. b. Membaca kembali
buku-buku sumber yang berkaitan dengan
latihan peningkatan derajat
kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan. c. Menyiapkan alat
pembelajaran, diantaranya: 1)
Lapangan olahraga atau
halaman sekolah (ruangan kelas). 2)
Matras senam lantai
atau sejenisnya. 3)
Pakang tunggal atau
sejenisnya. 4)
Peluit dan
stopwatch. 5)
Lembar Kerja (student work
sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas
gerak.
2. Kegiatan
pengajaran Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain
sebagai berikut: |
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
1)
Guru meminta salah seorang peserta didik untuk
menyiapkan barisan di lapangan sekolah
dan mengucapkan salam
atau selamat pagi kepada
peserta didik.
2)
Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin
doa, dan peserta didik berdoa sesuai
dengan agamanya masing-masing.
3)
Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam
keadaan sehat, bila ada peserta didik
yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta peserta didik tersebut untuk berisitirahat di kelas.
4)
Guru memotivasi peserta
didik untuk mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat olahraga
bagi kesehatan dan kebugaran.
5)
Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah
dipelajari sebelumnya, dengan cara
tanya jawab.
6)
Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai
peserta didik setelah
proses pembelajaran (seperti
yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi) disertai dengan penjelasan manfaat
dari kegiatan aktivitas
kebugaran jasmani: misalnya: bahwa aktivitas kebugaran
jasmani adalah salah satu aktivitas yang dapat
meningkatkan kebugaran jasmani
dan prestasi cabang olahraga.
7)
Guru menyampaikan cakupan materi yang akan
dipelajari yaitu: aktivitas latihan peningkatan derajat kebugaran jasmani yang
terkait dengan kesehatan (daya tahan, kekuatan, komposisi tubuh, dan kelenturan)
dan pengukuran hasilnya.
8)
Guru menjelaskan tehnik asesmen untuk kompetensi
aktivitas kebugaran jasmani, baik
kompetensi sikap spiritual dengan observasi dalam bentuk jurnal: yaitu perilaku keseriusan dalam berdoa dan berusaha
secara maksimal, kompetensi sikap
sosial: nilai-nilai karakter antara
lain: gotong royong dan mandiri, kompetensi pengetahuan: mengidentifikasi aktivitas latihan peningkatan derajat kebugaran
jasmani yang terkait dengan kesehatan
(daya tahan, kekuatan,
komposisi tubuh, dan kelenturan) dan pengukuran hasilnya
menggunakan penugasan atau tes lisan dan tertulis,
dan kompetensi terkait
keterampilan yaitu: melakukan
aktivitas latihan peningkatan derajat kebugaran jasmani
yang terkait dengan kesehatan (daya tahan, kekuatan,
komposisi tubuh, dan kelenturan) dan pengukuran hasilnya.
9)
Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik
terkondisikan dalam materi yang akan diajarkan
dengan perasaan yang menyenangkan. Pemanasan
dalam bentuk game. Nama
permainannya adalah bermain
gerobak dorong.
10)
Dalam pembelajaran ini disamping dapat mengembangkan elemen keterampilan gerak dan pengetahuan gerak, peserta didik
juga diharapkan dapat mengembangkan nilai-nilai
Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi,
kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
b. Kegiatan Inti (70 menit)
Langkah-langkah kegiatan
pembelajaran inti dengan prosedur sebagai
berikut:
Aktivitas 1
Kebugaran jasmani
adalah kesanggupan tubuh untuk melakukan
aktivitas tanpa mengalami
kelelahan yang berarti.
Muhajir (2020:35) menyatakan bahwa kebugaran jasmani
adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh untuk melakukan
penyesuaian
(adaptasi) terhadap pembebasan fisik yang diberikan
kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan berlebihan yang berarti.
Bentuk-bentuk latihan
kebugaran jasmani yang berkaitan dengan
kesehatan antara lain:
1)
Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas
latihan kekuatan otot melalui latihan kekuatan otot perut
Kekuatan
adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna membangkitkan ketegangan terhadap suatu tahanan.
Kekuatan otot adalah komponen yang sangat penting untuk meningkatkan kondisi fisik
secara keseluruhan.
a)
Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang
fakta, konsep, dan prosedur
serta mempraktikkan aktivitas latihan kekuatan otot melalui latihan
kekuatan otot perut.
Cara melakukannya:
(1)
Tidur terlentang, kedua lutut ditekuk
dan kedua tangan
diletakkan di belakang kepala.
(2)
Angkat badan ke atas hingga duduk, kedua tangan tetap berada di belakang kepala.
(3) Latihan dilakukan berulang-ulang selama
30 detik.
2)
Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas
latihan kekuatan otot melalui latihan
kekuatan otot kedua lengan
a)
Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang
fakta, konsep, dan prosedur
serta mempraktikkan aktivitas latihan kekuatan otot melalui latihan
kekuatan otot kedua lengan.
Cara melakukannya:
(1)
Sikap awal
posisi terlungkup, kedua kaki rapat lurus ke belakang, ujung kaki bertumpu pada lantai.
(2)
Kedua telapak tangan di samping
dada, jari-jari tangan menunjuk ke depan dan kedua siku ditekuk.
(3) Angkat badan ke
atas hingga kedua tangan lurus,
badan dan kaki sejajar.
(4)
Kemudian badan diturunkan kembali dengan jalan membengkokkan kedua
siku, badan dan kedua kaki tetap lurus dan tidak menyentuh lantai.
(5) Latihan dilakukan berulang-ulang selama
30 detik.
3)
Materi 3: Fakta, konsep,
dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas
latihan kekuatan otot melalui latihan kekuatan otot punggung
a)
Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang
fakta, konsep, dan prosedur
serta mempraktikkan aktivitas latihan kekuatan otot melalui latihan
kekuatan otot punggung.
Cara melakukannya:
(1)
Tidur terlungkup, kaki rapat dan kedua
tangan berpegangan di belakang kepala.
(2)
Angkat badan dengan
dada tidak menyentuh ke lantai, posisi kaki tetap
masih menyentuh pada lantai,
(3) Agar kedua kaki tidak bergerak pergelangan kaki bisa dipegang
oleh teman.
(4) Latihan dilakukan berulang-ulang selama
30 detik.
4)
Materi 4: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas
latihan kekuatan otot melalui latihan kekuatan otot kekuatan otot tungkai
a)
Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang
fakta, konsep, dan prosedur
serta mempraktikkan aktivitas latihan kekuatan otot melalui latihan
kekuatan otot kekuatan otot tungkai.
Cara melakukannya:
(1)
Berdiri menghadap ke arah
bangku yang akan digunakan untuk turun-naik.
(2)
Setelah ada aba-aba
peluit, naiklah ke atas bangku
kemudian turun kembali.
(3) Pada waktu melakukan
turun-naik, salah satu kaki harus menempel di atas bangku atau di lantai, tidak boleh melakukan gerakan melompat ke
atas atau ke bawah.
(4) Latihan ini
dilakukan berulang-ulang selama 3 menit terus-menerus tanpa berhenti.
b)
Peserta didik menerima,
mempelajari, dan mencoba
mempraktikkan tugas pada
lembar tugas.
c)
Guru melakukan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung.
d)
Melakukan klarifikasi terkait
penjelasan dan gambar
gerakan dengan peragaan
jika diperlukan.
e)
Guru melakukan asesmen
dan umpan balik selama proses
pembelajaran berlangsung.
Aktivitas 2
Daya tahan otot adalah kemampuan
otot-otot untuk melakukan
tugas gerak yang membebani
otot dalam waktu yang cukup lama. Salah satu bentuk latihan daya tahan otot adalah latihan weight training (latihan beban). Bentuk-bentuk latihan daya tahan
otot antara lain sebagai berikut:
1)
Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur,
serta mempraktikkan aktivitas latihan daya tahan melalui
latihan daya tahan otot lengan dan bahu
a)
Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang
fakta, konsep, dan prosedur
serta mempraktikkan aktivitas latihan daya tahan melalui latihan daya tahan otot
lengan dan bahu.
Cara melakukannya:
(1) Latihan dilakukan
dengan cara berjalan dengan menggunakan kedua lengan dan kedua kaki dipegang oleh salah seorang teman.
(2)
Lakukan Latihan ini berulang-ulang secara
bergantian dengan teman.
(3)
Jarak yang ditempuh
15 – 20 meter.
(4)
Latihan dilakukan berulang-ulang sebanyak 3 – 5 kali.
2)
Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur,
serta mempraktikkan aktivitas latihan daya tahan melalui
latihan daya tahan otot lengan berpasangan
a)
Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang
fakta, konsep, dan prosedur
serta mempraktikkan aktivitas latihan daya tahan melalui latihan daya tahan melalui latihan daya tahan otot lengan berpasangan.
Cara melakukannya:
(1)
Duduk terlunjur
berpasangan dan saling berhadapan.
(2) Kaki sedikit
dibuka, telapak kaki saling dirapatkan
dan kedua tangan saling berpegangan.
(3) Salah seorang teman menarik ke belakang
sambil berbaring, sedangkan
teman lain membungkukkan badan sambil mendorong ke depan.
(4)
Lutut kedua kaki dalam posisi ditekuk.
(5)
Lakukan latihan ini secara
bergantian dan saling menarik.
(6)
Latihan dilakukan
berulang-ulang selama 30
detik.
3)
Materi 3: Fakta, konsep, dan prosedur,
serta mempraktikkan aktivitas latihan daya
tahan melalui latihan daya tahan otot lengan
(naik palang tunggal) a)
Guru membagikan lembar
kerja yang berisikan tentang fakta, konsep,
dan prosedur serta
mempraktikkan aktivitas latihan daya tahan melalui latihan daya tahan
otot lengan (naik palang tunggal). Cara melakukannya: (1)
Naik ke atas
bangku yang telah
disiapkan. Pegang palang
tunggal dengan telapak tangan menghadap ke depan. (2)
Jarak kedua
tangan yang memegang palang tunggal
adalah selebar bahu. (3)
Singkirkan bangku agar yang memegang palang tunggal bergantung. Tangan dalam
posisi lurus. (4)
Setelah ada aba-aba “Mulai” angkat badan
hingga dagu melewati palang tunggal (kepala tidak boleh ditengadahkan). (5)
Selanjutnya turunkan badan hingga kedua tangan
betul-betul lurus dan badan tetap bergantung. (6)
Latihan dilakukan
berulang-ulang selama 30
detik.
b)
Peserta didik menerima, mempelajari, dan mencoba
mempraktikkan tugas pada
lembar tugas. c)
Guru melakukan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung. d)
Melakukan klarifikasi terkait
penjelasan dan gambar
gerakan dengan peragaan jika diperlukan. e)
Guru melakukan asesmen dan umpan balik
selama proses pembelajaran berlangsung. |
Aktivitas 3
Kelenturan
(Fleksibiliy) adalah luas gerak
persendian atau kemampuan seseorang untuk menggerakkan
anggota badan pada luas gerak tertentu pada suatu persendian. Kelenturan dapat ditingkatkan dengan bentuk latihan
mengayun, memutar, dan memantul-mantulkan atau menggerak-gerakan anggota tubuh.
Kelenturan adalah keleluasaan atau kemudahan gerakan,
terutama pada otot-otot
persendian. Latihan kelentukan atau fleksibilitas bertujuan agar
otot-otot pada sendi tidak kaku dan
dapat bergerak dengan leluasa, tanpa ada gangguan yang berarti. Bentuk-bentuk latihan
kelenturan antara lain sebagai berikut:
1)
Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas
latihan kelenturan melalui latihan peregangan dinamis
a)
Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang
fakta, konsep, dan prosedur serta mempraktikkan aktivitas
latihan kelenturan melalui
latihan peregangan dinamis.
Bentuk-bentuk latihan
peregangan dinamis sebagai
berikut:
(1)
Latihan kelenturan
otot lengan dan bahu.
(2)
Latihan kelenturan otot leher.
(3)
Latihan kelenturan otot pinggang.
(4)
Latihan kelenturan otot tungkai.
(5)
Latihan dilakukan berulang-ulang selama 2 x 8 hitungan
masing-masing gerakan.
2)
Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas
latihan kelenturan melalui
latihan peregangan statis
a)
Guru membagikan lembar kerja yang berisikan
tentang fakta, konsep,
dan prosedur serta mempraktikkan aktivitas
latihan kelenturan melalui
latihan kelenturan melalui
latihan peregangan statis.
Bentuk-bentuk latihan peregangan statis berikut ini.
(1) Latihan kelenturan otot fleksi siku.
(2)
Latihan kelenturan otot bahu.
(3)
Latihan kelenturan otot leher.
(4)
Latihan kelenturan otot pinggang.
(5) Latihan kelenturan tungkai dan punggung.
(6) Latihan dilakukan
berulang-ulang selama 2 x 8 hitungan masing-masing gerakan.
b)
Peserta didik menerima,
mempelajari, dan mencoba
mempraktikkan tugas pada
lembar tugas.
c)
Guru melakukan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung.
d)
Melakukan klarifikasi terkait
penjelasan dan gambar
gerakan dengan peragaan
jika diperlukan.
e)
Guru melakukan asesmen
dan umpan balik selama proses
pembelajaran berlangsung.
Refleksi:
·
Lakukan aktivitas latihan kebugaran
jasmani yang terkait kesehatan (daya tahan, kekuatan, dan kelenturan). Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (asesmen proses) dan
ketepatan melakukan gerakan (asesmen produk).
No |
Aktivitas Pembelajaran |
Hasil Refleksi |
|
Tercapai |
Belum Tercapai |
||
1. |
Aktivitas latihan
kebugaran jasmani yang terkait kesehatan (daya tahan, kekuatan, dan kelenturan) yang dilakukan secara berpasangan atau berkelompok. |
|
|
2. |
Menunjukkan
nilai-nilai karakter profil Pelajar Pancasila pada elemen mandiri dan gotong royong
dalam proses latihan
kebugaran jasmani yang terkait kesehatan (daya tahan, kekuatan, dan kelenturan). |
|
|
Setelah peserta
didik melakukan aktivitas
latihan kebugaran jasmani
yang terkait kesehatan (daya tahan, kekuatan, dan
kelenturan), peserta didik diminta untuk merasakan otot-otot apa saja yang dapat teregang dan berkontraksi. Peserta
didik diminta menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan aktivitas
latihan kebugaran jasmani
yang terkait kesehatan
(daya tahan, kekuatan, dan kelenturan). Kemudian
laporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku
tugas kepada guru.
Catatan: · Bagi peserta
didik yang belum
mampu mencapai batas
kompetensi dalam melakukan aktivitas latihan kebugaran
jasmani yang terkait kesehatan (daya tahan,
kekuatan, dan kelenturan) yang ditentukan oleh
guru, maka minta remidial. ·
Bagi peserta didik yang mampu
mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam melakukan aktivitas latihan kebugaran jasmani yang terkait
kesehatan (daya tahan, kekuatan,
dan kelenturan) yang ditentukan oleh guru, maka lanjutkan pembelajaran pada materi yang lebih komplek dan bervariasi dalam bentuk pengayaan.
Lembar Refleksi Diri (Sikap)
1. Isikan identitas Kalian. 2. Berikan tanda
contreng (√) pada kolom “Ya” jika sikap
yang ada dalam pernyataan sesuai
dengan sikap Kalian, dan
“Tidak” jika belum sesuai. 3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur. 4. Hitunglah jumlah
jawaban “Ya”. 5. Lingkari kriteria Sangat Baik, Baik, atau
Kurang Baik sesuai jumlah “Ya” yang terisi. Nama: ............................ Kelas: ........................ |
||||
|
No |
Pernyataan |
Ya |
Tidak |
1. |
Saya membuat target asesmen yang realistis sesuai |
|
|
|
|
kemampuan dan minat belajar yang dilakukan. |
|||
2. |
Saya memonitor kemajuan belajar yang dicapai serta |
|
|
|
|
memprediksi tantangan yang dihadapi. |
|||
3. |
Saya menyusun langkah-langkah dan strategi untuk |
|
|
|
|
mengelola emosi dalam pelaksanaan belajar. |
|||
4. |
Saya merancang strategi dalam mencapai tujuan belajar. |
|
|
|
5. |
Saya mengkritisi efektivitas diri dalam bekerja
secara mandiri |
|
|
|
|
dalam mencapai tujuan. |
|||
6. |
Saya berkomitmen dan menjaga
konsistensi dalam mencapai |
|
|
|
|
tujuan yang telah direncanakannya. |
|||
7. |
Saya membuat tugas baru
dan
keyakinan baru
dalam |
|
|
|
|
melaksanakannya. |
|||
8. |
Saya menyamakan tindakan sendiri
dengan tindakan orang |
|
|
|
|
lain untuk melaksanakan tujuan
kelompok. |
|||
9. |
Saya memahami hal-hal yang diungkapkan oleh
orang lain |
|
|
|
|
secara efektif. |
|||
10. |
Saya melakukan kegiatan kelompok dengan kelebihan dan |
|
|
|
|
kekurangannya dapat saling membantu. |
|||
11. |
Saya membagi peran dan menyelaraskan tindakan dalam |
|
|
|
|
kelompok untuk mencapai tujuan
bersama. |
|||
12. |
Saya tanggap terhadap lingkungan sosial sesuai dengan |
|
|
|
|
tuntutan peran sosialnya di masyarakat. |
|||
13. |
Saya menggunakan pengetahuan tentang
sebab dan alasan |
|
|
|
|
orang lain menampilkan reaksi
tertentu. |
|||
14. |
Saya mengupayakan memberi hal yang dianggap
penting dan |
|
|
|
|
berharga kepada masyarakat. |
|
Sangat Baik |
Baik |
Perlu Perbaikan |
|
||||||
Jika lebih
dari 10 pernyataan
terisi “Ya” |
Jika lebih
dari 8 pernyataan
terisi “Ya” |
Jika lebih dari
6 pernyataan terisi “Ya” |
||||||||
Lembar Refleksi Diri (Pengetahuan dan Keterampilan) Model Menyontreng 1. Isikan identitas Kalian. 2. Berikan tanda
cek (√) pada kolom “Ya”
jika sikap yang
ada dalam pernyataan sesuai dengan
sikap Siswa, dan “Tidak” jika belum sesuai. 3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur. 4. Hitunglah jumlah
jawaban “Ya”. 5. Lingkari krteria
Sangat Baik, Baik, atau
Baik sesuai jumlah “Ya” yang terisi.
Nama: ............................ Kelas: ........................ |
||||||||||
|
No |
Pernyataan |
Ya |
Tidak |
|
|||||
|
1. |
Saya telah dapat
menjelaskan pengertian latihan kebugaran jasmani yang berkaitan dengan
kesehatan dengan benar. |
|
|
|
|||||
|
2. |
Saya telah dapat
menyebutkan berbagai jenis
latihan kebugaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan dengan
lengkap. |
|
|
|
|||||
|
3. |
Saya telah dapat merinci cara melakukan latihan
kebugaran jasmani yang berkaitan dengan
kesehatan dengan benar. |
|
|
|
|||||
|
4. |
Saya telah dapat
memeragakan latihan kebugaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan (latihan kekuatan otot)
secara terkontrol. |
|
|
|
|||||
|
5. |
Saya telah dapat memeragakan latihan kebugaran jasmani
yang berkaitan dengan kesehatan (latihan daya
tahan
otot) secara terkontrol. |
|
|
|
|||||
|
6. |
Saya telah dapat
memeragakan latihan kebugaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan (latihan kelenturan) secara
terkontrol. |
|
|
|
|||||
|
Sangat Baik |
Baik |
Perlu Perbaikan |
|
||||||
|
Jika lebih dari
dan sama dengan 5 pernyataan terisi “Ya” |
Jika kurang dari 4 pernyataan
terisi “Ya” |
Jika kurang dari 4 pernyataan terisi “Ya” |
|
||||||
Setelah peserta
didik melakukan aktivitas latihan kebugaran jasmani
yang terkait kesehatan (daya tahan, kekuatan, dan kelenturan), dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas pembelajaran tes kebugaran jasmani siswa SMA usia
16 s.d 18 tahun. Bentuk-bentuk
aktivitas pembelajaran tes kebugaran jasmani siswa SMA usia 16 s.d 18 tahun,
antara lain sebagai berikut: |
|
|||||||||
1)
Materi 1:
Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas tes lari cepat 50 meter
a)
Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang
fakta, konsep, dan prosedur serta mempraktikkan aktivitas tes lari cepat 50 meter.
Cara melakukannya:
(1)
Tujuan : Mengukur
kecepatan lari seseorang.
(2) Alat/fasilitas: Lintasan
lari, peluit, stopwatch, bendera
start dan tiang pancang.
(3)
Pelaksanaan:
(a)
Peserta didik berdiri di belakang garis start dengan sikap berdiri.
(b)
Apabila ada aba-aba
“ya” peserta didik
lari ke depan secepat mungkin
menempuh jarak 50 meter.
(c) Pada saat peserta didik
menyentuh/melewati garis finish stopwatch
dihentikan.
2)
Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas tes angkat tubuh (30 detik untuk puteri dan 60 detik untuk putera)
a)
Guru membagikan lembar kerja yang berisikan
tentang fakta, konsep,
dan prosedur serta
mempraktikkan aktivitas tes angkat tubuh (30 detik untuk puteri dan 60
detik untuk putera).
(1)
Tujuan : Mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan
dan otot bahu.
(2) Alat/fasilitas: Lantai,
palang tunggal, stopwatch dan
formulir pencatat hasil.
(3) Pelaksanaan:
(a) Peserta didik bergantung pada palang tunggal,
sehingga kepala, badan
dan tungkai lurus.
(b) Kedua lengan dibuka selebar
bahu dan keduanya
lurus.
(c) Kemudian peserta
didik mengangkat tubuhnya dengan membengkokkan
kedua lengan, sehingga dagu menyentuh atau melewati palang tunggal, lalu kembali
ke sikap semula.
(d) Lakukan gerakan
tersebut secara berulang-ulang, tanpa istirahat selama (30 detik untuk
puteri dan 60 detik untuk putera).
3)
Materi 3: Fakta, konsep,
dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas
tes baring duduk 60 detik
a)
Guru membagikan lembar kerja yang berisikan
tentang fakta, konsep,
dan prosedur serta mempraktikkan aktivitas tes baring duduk
60 detik.
(1)
Tujuan : Mengukur
kekuatan dan daya tahan otot perut.
(2) Alat/fasilitas: Lantai,
palang tunggal, stopwatch dan
formulir pencatat hasil.
(3) Pelaksanaan:
(a) Peserta didik
berbaring di atas lantai/rumput, kedua lutut ditekuk kurang lebih
90 derajat.
(b) Kedua tangan dilipat
dan diletakkan di belakang kepala dengan jari
tangan saling berkaitan dan kedua lengan
menyentuh lantai.
(c) Salah seorang
teman membantu memegang
dan menekan kedua pergelangan kaki, agar kaki tidak terangkat.
(d) Apabila ada aba-aba “ya”, peserta didik bergerak mengambil
sikap duduk, sehingga kedua
sikunya menyentuh paha, kemudian kembali ke sikap semula.
(e) Lakukan gerakan itu
berulang-ulang dengan cepat tanpa istirahat dalam waktu 60 detik.
4)
Materi
4: Fakta, konsep,
dan prosedur, serta
mempraktikkan aktivitas tes loncat tegak
a)
Guru membagikan lembar kerja yang berisikan
tentang fakta, konsep,
dan prosedur serta mempraktikkan aktivitas
tes loncat tegak.
(1)
Tujuan : Mengukur
daya ledak (tenaga eksplosif) otot tungkai.
(2)
Alat/fasilitas: Dinding, papan berwarna gelap berukuran (30 x 150 cm) berskala satuan ukuran sentimeter yang digantung pada dinding dengan ketinggian jarak antara lantai dengan nol pada papan skala ukuran 150 cm, serbuk
kapur dan alat penghapus,
dan formulir pencatat hasil.
(3) Pelaksanaan:
(a) Peserta didik
berdiri tegak dekat dinding, kedua kaki berada dekat papan dinding
di samping tangan kiri atau
kanannya.
(b) Kemudian tangan yang
berada dekat dinding diangkat lurus ke atas,
telapak tangan ditempelkan pada papan berskala,
sehingga meninggalkan bekas raihan
jarinya.
(c) Kedua tangan lurus
berada di samping badan kemudian peserta didik
mengambil sikap awalan dengan membengkokkan kedua lutut dan kedua
tangan diayun ke belakang.
(d) Seterusnya peserta
didik meloncat setinggi mungkin sambil menepuk
papan berskala dengan tangan yang terdekat dengan dinding, sehingga meninggalkan bekas raihan pada papan berskala.
Tanda ini menampilkan tinggi raihan loncatan peserta didik tersebut.
|
|
|
5)
Materi 5: Fakta, konsep, dan prosedur,
serta mempraktikkan aktivitas tes lari jauh
(1.000 meter untuk puteri
dan 1.200 meter untuk putera) a)
Guru membagikan lembar kerja
yang berisikan tentang
fakta, konsep, dan prosedur
serta mempraktikkan aktivitas tes
lari jauh (1.000 meter untuk puteri dan
1.200 meter untuk putera). (1)
Tujuan : Mengukur daya tahan (cardio
repiratory endurance) (2)
Alat/fasilitas:
Lapangan, bendera start, peluit,
stopwatch, nomor
dada, tanda/garis start dan finish, dan formulir pencatat hasil. (3)
Pelaksanaan: (a)
Peserta didik berdiri di belakang garis start. Pada aba-aba “siap” peserta didik
mengambil sikap start berdiri
untuk siap berlari. (b)
Pada aba-aba “ya” peserta didik berlari menuju
garis finish, dengan menempuh jarak
(1.000 meter untuk
puteri dan 1.200
meter untuk putera). (c)
Bila ada peserta didik yang mencuri start, maka peserta didik tersebut dapat
mengulangi tes tersebut.
b)
Peserta didik menerima, mempelajari, dan mencoba
mempraktikkan tugas pada
lembar tugas. c)
Guru melakukan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung. d)
Melakukan klarifikasi terkait
penjelasan dan gambar
gerakan dengan peragaan jika diperlukan. e)
Guru melakukan asesmen dan umpan balik
selama proses pembelajaran berlangsung. |
Refleksi: ·
Lakukan aktivitas Tes kebugaran
jasmani siswa SMA usia 16 s.d 18 tahun. Unsur- unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan
(asesmen proses) dan ketepatan melakukan gerakan (asesmen produk).
Setelah peserta
didik melakukan aktivitas Tes kebugaran jasmani
siswa SMA usia 16 s.d 18 tahun,
peserta didik diminta
untuk menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan- kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam
melakukan aktivitas Tes
kebugaran jasmani siswa SMA usia 16 s.d 18 tahun. Kemudian laporkan
hasil capaian belajar yang
diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Catatan: ·
Bagi peserta didik yang belum mampu
mencapai batas kompetensi dalam melakukan
aktivitas Tes kebugaran jasmani siswa SMA usia 16 s.d 18 tahun yang ditentukan oleh guru, maka minta remidial. · Bagi peserta didik
yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam melakukan aktivitas Tes kebugaran
jasmani siswa SMA usia 16 s.d 18 tahun yang
ditentukan oleh guru, maka lanjutkan pembelajaran pada materi yang
lebih komplek dan bervariasi dalam bentuk pengayaan.
Lembar Refleksi Diri (Sikap)
1. Isikan identitas Kalian. 2. Berikan tanda
contreng (√) pada kolom “Ya” jika sikap
yang ada dalam
pernyataan sesuai dengan sikap Kalian, dan “Tidak”
jika belum sesuai. 3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur. 4. Hitunglah jumlah
jawaban “Ya”. 5. Lingkari kriteria Sangat Baik, Baik, atau Kurang Baik
sesuai jumlah “Ya” yang terisi. Nama: ............................ Kelas: ........................ |
||||
|
No |
Pernyataan |
Ya |
Tidak |
1. |
Saya membuat target asesmen yang realistis sesuai kemampuan dan minat belajar yang dilakukan. |
|
|
|
2. |
Saya memonitor kemajuan belajar yang dicapai serta memprediksi tantangan yang dihadapi. |
|
|
|
3. |
Saya menyusun langkah-langkah dan strategi untuk mengelola emosi dalam pelaksanaan belajar. |
|
|
|
||||||
4. |
Saya merancang strategi dalam mencapai tujuan belajar. |
|
|
||||||||
5. |
Saya mengkritisi efektivitas diri dalam bekerja
secara mandiri dalam mencapai tujuan. |
|
|
||||||||
6. |
Saya berkomitmen dan menjaga
konsistensi dalam mencapai tujuan yang telah direncanakannya. |
|
|
||||||||
7. |
Saya membuat tugas baru
dan
keyakinan baru
dalam melaksanakannya. |
|
|
||||||||
8. |
Saya menyamakan tindakan sendiri
dengan tindakan orang lain untuk melaksanakan tujuan
kelompok. |
|
|
||||||||
9. |
Saya memahami hal-hal yang diungkapkan oleh
orang lain secara efektif. |
|
|
||||||||
10. |
Saya melakukan kegiatan kelompok dengan kelebihan dan kekurangannya dapat saling membantu. |
|
|
||||||||
11. |
Saya membagi peran dan menyelaraskan tindakan dalam kelompok untuk mencapai tujuan
bersama. |
|
|
||||||||
12. |
Saya tanggap terhadap lingkungan sosial sesuai dengan tuntutan peran sosialnya di masyarakat. |
|
|
||||||||
13. |
Saya menggunakan pengetahuan tentang
sebab dan alasan orang lain menampilkan reaksi
tertentu. |
|
|
||||||||
14. |
Saya mengupayakan memberi hal yang dianggap
penting dan berharga kepada masyarakat. |
|
|
||||||||
Sangat Baik |
Baik |
Perlu Perbaikan |
|||||||||
Jika lebih
dari 10 pernyataan
terisi “Ya” |
Jika lebih
dari 8 pernyataan
terisi “Ya” |
Jika lebih dari
6 pernyataan terisi “Ya” |
|||||||||
Lembar Refleksi Diri (Pengetahuan dan Keterampilan) Model Menyontreng 1. Isikan identitas Kalian. 2. Berikan tanda
cek (√) pada kolom “Ya”
jika sikap yang
ada dalam pernyataan sesuai dengan
sikap Siswa, dan “Tidak” jika belum sesuai. 3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur. 4. Hitunglah jumlah
jawaban “Ya”. 5. Lingkari krteria
Sangat Baik, Baik, atau
Baik sesuai jumlah “Ya” yang terisi.
Nama: ............................ Kelas: ........................ |
|||||||||||
|
No |
Pernyataan |
Ya |
Tidak |
|
||||||
|
1. |
Saya telah dapat
menjelaskan pengertian tes
kebugaran jasmani untuk siswa SMA dengan
benar. |
|
|
|
||||||
|
2. |
Saya telah dapat menyebutkan berbagai
jenis tes kebugaran jasmani untuk siswa
SMA dengan lengkap. |
|
|
|
||||||
|
3. |
Saya telah dapat
merinci cara melakukan tes kebugaran jasmani untuk siswa SMA dengan
benar. |
|
|
|
||||||
|
4. |
Saya telah dapat
memeragakan tes kebugaran jasmani untuk siswa SMA secara terkontrol. |
|
|
|
||||||
|
5. |
Saya telah dapat
menjelaskan kesalahan-kesalahan yang
sering dilakukan saat melakukan tes kebugaran jasmani
untuk siswa SMA dengan benar. |
|
|
|
||
|
Sangat Baik |
Baik |
Perlu Perbaikan |
|
|||
|
Jika lebih dari
dan sama dengan 4 pernyataan terisi “Ya” |
Jika kurang dari 4 pernyataan
terisi “Ya” |
Jika kurang dari 4 pernyataan terisi “Ya” |
|
|||
c. Kegiatan Penutup
(10 menit) 1)
Salah seorang peserta
didik di bawah
bimbingan guru melakukan gerakan pendinginan, guru mempertanyakan apa manfaatnya. 2)
Guru dan peserta didik melakukan refleksi apa yang
telah dicapai dan belum dicapai sesuai
dengan tujuan yang ditetapkan secara umum dan kesalahan-kesalahan yang masih
sering timbul saat melakukan aktivitas pembelajaran. 3)
Guru menginformasikan kepada
peserta didik, kelompok dan peserta didik
yang paling baik penampilannya
selama pembelajaran aktivitas kebugaran jasmani. 4)
Guru menugaskan peserta
didik yang terkait
dengan pembelajaran yang telah dilakukan untuk membaca dan membuat kesimpulan tentang aktivitas latihan
peningkatan derajat kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan
(daya tahan, kekuatan, komposisi tubuh, dan kelenturan), hasilnya dijadikan sebagai
tugas asesmen penugasan. 5)
Berdoa dipimpin oleh
salah satu peserta didik dan menyampaikan salam. 6)
Peserta didik kembali ke kelas yang dilakukan
dengan tertib, dan bagi peserta didik yang bertugas mengembalikan peralatan
ke tempat semula. |
|
||||||
Asesmen |
|||||||
1.
Asesmen Sikap
Asesmen
sikap didasarkan pada hasil refleksi sikap peserta didik dan pengamatan guru dengan menggunakan lembar observasi yang
telah dilakukan pada proses pembelajaran di setiap
aktivitas pembelajaran.
2.
Asesmen Pengetahuan
Teknik |
Bentuk |
Contoh Instrumen |
Kriteria Asesmen |
Tes Tulis |
Pilihan ganda dengan
4 opsi |
1. Kemampuan seseorang untuk me- lakukan
kerja dalam waktu
yang relatif lama.
Istilah lainnya yang sering digunakan ialah respirato- cardio-vaskulair endurance, yaitu
daya tahan yang bertalian dengan
pernafasan, jantung dan peredaran darah.
Pernyataan ini merupakan . . . . A.
pengertian daya tahan kardiovaskuler B.
manfaat daya tahan kardiovaskuler |
Jawaban benar mendapatkan skor 1
dan salah 0. |
|
|
C. tujuan daya tahan kardiovaskuler D.
sifat daya tahan
kardiovaskuler E. fungsi daya tahan kardiovaskuler |
|
Kunci: A.
pengertian daya tahan kardiovaskuler |
|||
Uraian tertutup |
1. Jelaskan manfaat melakukan latihan
kebugaran jasmani. |
Mendapatkan skor; 4, jika
seluruh urutan dituliskan dengan benar dan isi
benar. 3, jika
urutan dituliskan salah tetapi isi benar. 2, jika sebagian urutan
dituliskan dengan benar dan sebagian isi benar. 1, jika
urutan dituliskan salah dan
sebagian besar isi salah. |
|
|
Kunci: a. Mempertahankan atau meningkat- kan
taraf kesegaran jasmani yang baik. b. Membentuk kondisi
fisik (kekuatan otot, kelincahan, ketahanan, keluesan, dan kecepatan). c. Memberikan rangsangan bagi pertumbuhan tubuh,
khususnya bagi anak-anak. d. Memupuk rasa tanggungjawab terhadap kesehatan diri sendiri dan masyarakat. |
3.
Asesmen Keterampilan
a.
Tes kinerja aktivitas
kebugaran jasmani yang terkait dengan
kesehatan.
1)
Butir Tes
Lakukan aktivitas kebugaran
jasmani yang terkait
dengan kesehatan (daya tahan, kekuatan, dan kelenturan). Unsur-unsur
yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (asesmen
proses) dan ketepatan melakukan gerakan (asesmen produk).
2)
Petunjuk asesmen
Berikan (angka) pada
kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan atau menampilkan gerak yang diharapkan.
3)
Rubrik asesmen keterampilan gerak
Contoh lembar asesmen proses gerak untuk perorangan (setiap
peserta didik satu lembar asesmen).
Nama : Kelas:
No |
Indikator Esensial |
Uraian Gerak |
Ya (1) |
Tidak (0) |
1. |
Posisi dan Sikap Awal |
a. Kaki |
|
|
b. Badan |
|
|
||
c. Lengan dan tangan |
|
|
||
d. Pandangan mata |
|
|
||
2. |
Pelaksanaan Gerak |
a. Kaki |
|
|
b. Badan |
|
|
||
c. Lengan dan tangan |
|
|
||
d. Pandangan mata |
|
|
||
3. |
Posisi dan Sikap Akhir |
a. Kaki |
|
|
b. Badan |
|
|
||
c. Lengan dan tangan |
|
|
||
d. Pandangan mata |
|
|
||
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir |
4)
Pedoman penskoran
a)
Pedoman penskoran
(1)
Skor 1 jika: Peserta
didik dapat melakukan 80% dari komponen gerakan sikap awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan
benar.
(2)
Skor 0 jika: Peserta didik kurang dari 80% melakukan
komponen gerakan sikap
awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.
(a)
Sikap awal
·
sikap baring terlentang.
·
kedua lutut ditekuk dan dirapatkan.
·
kedua tangan menopang
leher bagian belakang.
(b)
Sikap pelaksanaan.
·
angkat badan ke atas sampai
mencium lutut.
·
kemudian turunkan lagi badan sampai
posisi berbaring.
·
kedua tangan
tetap memegang leher.
·
pandangan mata tetap ke
atas.
(c)
Sikap akhir
·
posisi badan tidur terlentang dan tetap
rileks.
·
kedua tangan tetap
memegang leher bagian
belakang.
·
kedua tungkai diluruskan dan dibuka selebar
bahu.
b)
Pengolahan skor Skor maksimum: 10
Skor perolehan peserta didik: SP
Nilai keterampilan yang diperoleh peserta
didik: SP/10
5)
Lembar pengamatan asesmen hasil keterampilan gerak
latihan daya tahan,
kekuatan, dan kelenturan, untuk meningkatkan kebugaran
jasmani.
a)
Asesmen hasil keterampilan gerak latihan kekuatan
(1) Tahap pelaksanaan pengukuran
Asesmen hasil/produk aktivitas latihan daya tahan, kekuatan, komposisi
tubuh, dan kelenturan yang dilakukan
peserta didik selama 30 detik setiap butir tes
dengan cara:
(a) Mula-mula peserta
didik tidur terlentang dengan kedua tangan menempel pada leher.
(b) Setelah petugas
pengukuran memberi aba-aba “mulai” peserta didik mulai melakukan latihan daya tahan, kekuatan, komposisi tubuh, dan
kelenturan yang dilakukan selama 30 detik per butir tes.
(c) Petugas menghitung ulangan yang dapat
dilakukan oleh peserta
didik.
(d) Jumlah ulangan
yang dilakukan dengan benar memenuhi
persyaratan dihitung untuk diberikan skor.
(2)
Konversi jumlah ulangan
dengan skor
Asesmen produk/prestasi tes kebugaran jasmani
siswa Putera SMA
Lari 60 m |
Gantung/ Angkat tubuh |
Baring duduk |
Loncat tegak |
Lari 1.200 m |
Klasifikasi Nilai |
….. < 7.2 dtk |
….. > 19 kali |
….. > 41 kali |
….. > 73 |
….. < 3.14 mnt |
Sangat Baik |
7.3 – 8.3 dtk |
14 – 18 kali |
30 – 40 kali |
60 – 72 |
3.15 – 4.25
mnt |
Baik |
8.4 – 9.6 dtk |
9 – 13
kali |
21 – 29 kali |
50 – 59 |
4.26 – 5.12
mnt |
Cukup |
….. > 9.6 dtk |
….. < 9 kali |
….. < 21 kali |
….. < 50 |
….. > 5.12 mnt |
Kurang |
Asesmen produk/prestasi tes kebugaran jasmani
siswa Puteri SMA
Lari 60 m |
Gantung/Siku tekuk |
Baring duduk |
Loncat tegak |
Lari 1.200 m |
Klasifikasi Nilai |
….. < 8.4 dtk |
….. > 41 kali |
….. > 28 kali |
….. > 50 |
….. < 3.52 mnt |
Sangat Baik |
8.5 – 9.8 dtk |
22 – 40 kali |
20 – 28 kali |
39 – 49 |
3.53 – 4.56
mnt |
Baik |
9.9 – 11.4
dtk |
10 – 21 kali |
10 – 19 kali |
31 – 38 |
4.57 – 5.58
mnt |
Cukup |
….. > 13.4 dtk |
….. < 10 kali |
….. < 10 kali |
….. < 31 |
….. > 5.58 mnt |
Kurang |
1.
Pengayaan
Pengayaan diberikan oleh guru terhadap
proses pembelajaran yang dilakukan pada setiap
aktivitas pembelajaran. Pengayaan dilakukan apabila setelah diadakan asesmen pada kompetensi yang telah diajarkan
pada peserta didik pada setiap aktivitas pembelajaran, nilai yang dicapai melampaui kompetensi yang telah ditetapkan oleh guru. Pengayaan dilakukan
dengan cara menaikkan
tingkat kesulitan aktivitas kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan dengan cara menambah
tingkat kesulitan tugas keterampilan
yang diberikan.
2.
Remidial
Remidial dilakukan oleh guru terintegrasi dalam pembelajaran yaitu dengan memberikan intervensi yang sesuai dengan
level kompetensi peserta didik dari mana guru mengetahui level kompetensi peserta
didik. Level kompetensi diketahui dari refleksi yang dilakukan setiap kali
pembelajaran. Remedial dilakukan
dengan cara menetapkan atau menurunkan tingkat
kesulitan dalam materi pembelajaran.
1.
Refleksi Peserta
Didik
a.
Kesulitan-kesulitan apa saja yang
peserta didik alami/temukan dalam melakukan aktivitas
kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan (daya tahan, kekuatan, dan kelenturan).
b.
Kesalahan-kesalahan apa saja yang
peserta didik alami/temukan dalam melakukan aktivitas
kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan (daya tahan, kekuatan, dan kelenturan).
c.
Bagaimana cara memperbaiki kesalahan-kesalahan yang peserta didik alami/ temukan
dalam melakukan aktivitas
kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan (daya tahan,
kekuatan, dan kelenturan).
2.
Refleksi Guru
Refleksi yang dilakukan oleh guru terhadap proses
pembelajaran yang dilakukan pada setiap aktivitas
pembelajaran. Hasil refleksi
bisa digunakan untuk menentukan perlakuan kepada peserta didik, apakah remedial
atau pengayaan. Remedial
dan pengayaanya di dalam
pembelajaran, tidak terpisah setelah pembelajaran. Hal-hal yang perlu mendapat
perhatian dalam refleksi guru antara
lain:
a. Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan
baik?
b.
Kesulitan-kesulitan
apa saja yang dialami/temukan dalam proses aktivitas kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan (daya tahan, kekuatan,
dan kelenturan).
c.
Apa yang harus diperbaiki dan bagaimana cara memperbaiki proses aktivitas kebugaran
jasmani yang terkait
dengan kesehatan (daya tahan, kekuatan,
dan kelenturan) tersebut.
d.
Bagaimana keterlibatan peserta didik dalam proses aktivitas kebugaran jasmani yang terkait dengan
kesehatan (daya tahan, kekuatan, dan kelenturan) tersebut.
Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : E / X
1. Panduan umum
a. Pastikan Kalian dalam keadaan sehat dan siap untuk mengikuti aktivitas pembelajaran.
b. Ikuti gerakan
pemanasan dengan baik,
sesuai dengan instruksi
yang diberikan guru
untuk menghindari cidera.
c.
Mulailah kegiatan dengan berdo’a.
d. Selama kegiatan
perhatikan selalu keselamatan diri dan keselamatan bersama.
2. Panduan aktivitas pembelajaran
a. Bersama dengan
teman, buatlah kelompok
sejumlah maksimal 8 orang.
b. Lakukan aktivitas kebugaran jasmani yang terkait dengan
kesehatan (daya tahan,
kekuatan, dan kelenturan) secara berpasangan dengan
temanmu satu kelompok.
c.
Perhatikan penjelasan berikut
ini:
Cara melakukan aktivitas kebugaran jasmani
yang terkait dengan
kesehatan (daya tahan,
kekuatan, dan kelenturan) antara lain:
1)
Aktivitas latihan kebugaran jasmani (daya tahan).
2)
Aktivitas latihan kebugaran jasmani (kekuatan).
3)
Aktivitas latihan kebugaran
jasmani (kelenturan).
4)
Aktivitas tes kebugaran jasmani siswa SMA usia 16
s.d 18 tahun.
3.
Bahan Bacaan
Peserta Didik
a. Peraturan
pertandingan senam lantai yang standar. Untuk membantu dalam mencari sumber bacaan tersebut, dapat diperoleh
melalui: buku, majalah, koran, internet, atau sumber
lainnya.
b. Materi
aktivitas kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan (daya tahan, kekuatan,
dan kelenturan). Untuk membantu dalam mencari sumber bacaan tersebut,
dapat diperoleh melalui:
buku, majalah, koran, internet, atau sumber lainnya.
4.
Bahan Bacaan Guru
a. Teknik aktivitas kebugaran jasmani yang terkait dengan
kesehatan (daya tahan,
kekuatan, dan kelenturan).
b. Bentuk-bentuk aktivitas
kebugaran jasmani yang terkait dengan
kesehatan (daya tahan,
kekuatan, dan kelenturan).
Glosarium |
·
Kebugaran jasmani adalah
kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebasan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang
dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan yang berarti. Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik, agar ia dapat
melaksanakan pekerjaannya dengan efektif
dan efisien tanpa mengalami kelelahan
yang berarti. ·
Latihan kebugaran jasmani
merupakan salah satu syarat yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan kesegaran jasmani
seseorang, dapat dikatakan sebagai keperluan
dasar yang tidak dapat diabaikan. ·
Unsur-unsur kebugaran jasmani antara lain :
(1) Strength (kekuatan), (2) Power (daya), (3) Speed
(kecepatan), (4) Flexibility (kelentukan), (5) Agility
(kelincahan), (6) Endurance (daya tahan) dan (7) Stamina (daya
tahan kecepatan). ·
Kelenturan (Fleksibiliy) adalah luas gerak
persendian atau kemampuan seseorang untuk menggerakkan anggota badan pada luas gerak tertentu pada suatu persendian. ·
Kelenturan adalah keleluasaan atau kemudahan gerakan, terutama pada otot-otot persendian. Latihan
kelentukan atau fleksibilitas bertujuan agar otot-otot pada sendi tidak
kaku dan dapat bergerak dengan leluasa, tanpa ada gangguan yang berarti. |
·
Kekuatan adalah ketegangan yang
terjadi atau kemampuan otot untuk suatu ketahanan akibat suatu beban.
Beban tersebut dapat
dari bobot badan
sendiri atau dari luar (external resistance). ·
Daya tahan otot adalah kemampuan otot-otot untuk melakukan tugas gerak yang membebani otot dalam waktu yang cukup
lama. ·
Daya tahan adalah kemampuan
seseorang untuk melakukan kerja dalam waktu yang relatif lama. ·
Interval training adalah suatu
sistem latihan yang diselingi oleh interval-interval yang berupa masa-masa intirahat. ·
Latihan sirkuit adalah kombinasi dari semua unsur
fisik. Latihan-latihannya bisa berupa
lari naik-turun tangga, lari ke samping, ke belakang, melempar bola, memukul bola
dengan raket, lompat-lompat, berbagai bentuk latihan
beban, dan sebagainya. |
Referensi |
Muhajir. 2017.
Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk SMA/MA Kelas
X. Jakarta: PT. Erlangga. Muhajir. 2017. Buku Guru
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk
SMA/MA Kelas X. Jakarta: PT. Erlangga. Muhajir.
2020. Latihan Aktivitas Peningkatan Kebugaran Jasmani dan
Pengukurannya. Bandung:
Sahara Multi Trading. Tim Direktorat SMA. 2017. Panduan Asesmen
oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tim Direktorat SMA. 2016. Panduan Pembelajaran Untuk Sekolah Menengah Atas. Jakarta
: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. |
https://youtu.be/AadWoW4Igvs?si=ehF_elCtZmnG_zGR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar