MODUL PKG PJOK 1.2.b. Elaborasi Isi - Pembelajaran Pemanfaatan Sumber Daya Berbasis Kekuatan Dalam Pembelajaran PJOK

 

Jawaban 1.2.b. Elaborasi Isi - Pembelajaran Pemanfaatan Sumber Daya Berbasis Kekuatan Dalam Pembelajaran PJOK

Soal 1

Apa yang telah Ibu/Bapak  pahami tentang berpikir berbasis kekurangan/masalah dan pemikiran aset/kekuatan? apa yang dimaksud dengan berpikir berbasis kekurangan/masalah dan berpikir berbasis aset/kekuatan?

Jawab

Pemiikiran berbasis kekurangan / masalah (Deficit Based Thinking) dan berpikir berbasis aset atau kekuatan (Aset Based Thinking) adalah dua pendekatan yang berbeda dalam memecahkan masalah atau membuat keputusan:

A. Berpikir Berbasis Kekurangan/Masalah:

1.     Pengertian : Pendekatan deficit based thinking ini guru PJOK fokus pada masalah, kekurangan, dan hal-hal yang perlu diperbaiki. Berpikir dengan cara ini sering kali memusatkan perhatian pada apa yang tidak berjalan dengan baik dan mencari solusi untuk mengatasi kekurangan tersebut.

2.     Contoh : Jika pembelajaran PJOK menghadapi masalah dalam pelaksanaan praktik PJOK, pendekatannya mungkin adalah mencari tahu apa yang menyebabkan tidak berjalannya pelaksanaan praktik pembelajaran dan bagaimana mengatasi hambatan tersebut.

B. Berpikir Berbasis Aset/Kekuatan:

1.     Definisi : Pendekatan ini guru PJOK fokus pada kekuatan, aset, dan hal-hal positif yang sudah ada. Guru PJOK yang berpikir dengan cara ini berusaha memanfaatkan apa yang sudah tersedia dan memperkuat kekuatan yang ada untuk mencapai tujuan atau mengatasi tantangan.

2.     Contoh : Jika guru PJOK didukung dengan sarana dan prasarana atau fasilitas memadai, pendekatannya mungkin adalah memanfaatkan daya dukung tersebut untuk meningkatkan kualitas atau mutu pembelajaran dan bagaimana mencapai tujuan yang diinginkan.

Soal 2

Dalam pembelajaran PJOK yang Ibu/Bapak terapkan selama ini, apakah menggunakan pendekatan berpikir berbasis kekurangan ataukah berbasis kekuatan?  jelaskan alasan jawaban Ibu/ Bapak dan bagaimana menerapkannya?

Jawab

Pendekatan pembelajaran berbasis kekuatan (Aset Based Thinking)  lebih efektif dalam pembelajaran PJOK karena fokus pada potensi dan kemampuan siswa. Hal ini membantu siswa untuk membangun kepercayaan diri, motivasi dan semangat dalam belajar. Penerapannya dapat dilakukan dengan cara:

1.     Mengenali dan menghargai potensi siswa : Guru perlu memperhatikan bakat, minat, dan kemampuan siswa dalam berbagai bidang olahraga.

2.     Memberikan kesempatan untuk berkembang : Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba berbagai jenis olahraga dan mengembangkan kemampuan mereka.

3.     Memberikan umpan balik positif : Guru memberikan pujian dan penghargaan atas usaha dan kemajuan siswa.

4.     Membangun suasana belajar yang positif : Guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan mendukung, sehingga siswa merasa nyaman dan termotivasi untuk belajar.

5.     Memfokuskan pada proses belajar : Guru lebih menekankan pada proses belajar daripada hasil akhir.

6.     Membangun kolaborasi : Guru mendorong siswa untuk bekerja sama dan saling mendukung dalam belajar.

7.     Menghindari fokus pada kekurangan : Guru tidak terlalu fokus pada kekurangan siswa, tetapi lebih fokus pada potensi dan kemampuan mereka.

 

Soal 3

Menurut Ibu/Bapak apakah dengan menggunakan berpikir berbasis aset/kekuatan bermanfaat dalam penerapan pembelajaran PJOK?  Jelaskan alasannya!

Jawab.

Tentu, berpikir berbasis aset atau kekuatan sangat bermanfaat dalam penerapan pembelajaran PJOK (Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan). Berikut adalah beberapa alasan yang mendukung hal tersebut :

A.    Manfaat Berpikir Berbasis Aset dalam PJOK

1.     Peningkatan Motivasi : Fokus pada kekuatan siswa dapat meningkatkan motivasi mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan fisik, karena mereka merasa lebih percaya diri dengan kemampuan yang mereka miliki.

2.     Pengembangan Keterampilan :Mendorong siswa untuk memanfaatkan kekuatan mereka dalam kegiatan olahraga dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan baru dan memperbaiki yang telah ada.

3.     Pembelajaran Positif : Berpikir berbasis aset mempromosikan pendekatan positif dalam pembelajaran, yang dapat meningkatkan iklim kelas dan mendukung kerja tim serta kolaborasi.

4.     Fokus pada Perbaikan : Dengan menekankan apa yang sudah dikuasai, siswa dapat lebih mudah melihat area yang perlu ditingkatkan tanpa merasa tertekan, sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.

B.    Signifikansi dan Aplikasi

Berpikir berbasis aset dalam PJOK dapat mengarah pada pengalaman belajar yang lebih inklusif dan efektif. Dengan mengidentifikasi dan memanfaatkan kekuatan siswa, pendidik dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif, sehingga siswa lebih terlibat dan berhasil dalam pembelajaran mereka. Pendekatan ini juga membantu mendidik siswa untuk lebih menghargai diri dan kemampuan mereka, yang penting tidak hanya dalam olahraga tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

 

Soal 4

Sejauh mana sumber daya sekolah yang Ibu/Bapak miliki sudah digunakan secara efektif untuk mendukung kualitas pembelajaran PJOK  di sekolah? Jelaskan!

Jawab

Sumber daya sekolah yang ada harus digunakan secara efektif untuk mendukung kualitas pembelajaran PJOK dengan memastikan fasilitas dan peralatan tersedia dan terawat, guru memiliki kompetensi yang baik, serta adanya dukungan anggaran untuk kegiatan yang mendukung pembelajaran. Evaluasi secara berkala diperlukan untuk meningkatkan efektivitas penggunaan sumber daya tersebut. Berikut ini bebarap langkah dukungan sekolah agar pembelajaran PJOK berkualitas :

Langkah 1: Identifikasi Sumber Daya Sekolah

Tentukan jenis sumber daya yang tersedia di sekolah, seperti:

  1. Fasilitas (lapangan olahraga, ruang kelas)
  2. Peralatan (bola, alat kebugaran)
  3. Tenaga pengajar (guru PJOK)
  4. Anggaran (dana untuk kegiatan olahraga)

Langkah  2: Evaluasi Penggunaan Sumber Daya

Tinjau bagaimana sumber daya tersebut digunakan dalam pembelajaran PJOK:

  1. Apakah fasilitas olahraga digunakan secara rutin?
  2. Apakah peralatan olahraga tersedia dan dalam kondisi baik?
  3. Apakah guru PJOK memiliki pelatihan yang memadai?
  4. Apakah ada anggaran yang cukup untuk kegiatan ekstrakurikuler?

langkah 3: Analisis Dampak Terhadap Kualitas Pembelajaran

Tentukan dampak penggunaan sumber daya terhadap kualitas pembelajaran:

  1. Apakah siswa aktif berpartisipasi dalam kegiatan olahraga?
  2. Apakah ada peningkatan keterampilan dan kebugaran siswa?
  3. Apakah siswa menunjukkan minat yang tinggi terhadap pelajaran PJOK?

 

SOAL 5

Sudahkah sekolah memanfaatkan apa yang ada di lingkungan sekitar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PJOK? Bagaimana caranya?

Jawab

Memasukkan lingkungan lokal ke dalam pelajaran Pendidikan Jasmani dapat memberikan berbagai kesempatan belajar. Ini dapat melibatkan penggunaan ruang alami untuk berbagai kegiatan, memasukkan permainan dan olahraga lokal, atau menghubungkan pelajaran dengan tema lingkungan. Sekolah dapat memanfaatkan lingkungan sekitar dengan mengidentifikasi sumber daya, merencanakan kegiatan pembelajaran, melibatkan siswa, dan melakukan evaluasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PJOK.

Berikut ini sekolah dalam pemanfaatan lingkungan sekitar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran PJOK, yakni :

1.     Identifikasi Sumber Daya Lingkungan : Pertama, identifikasi sumber daya yang ada di lingkungan sekitar sekolah, seperti lapangan olahraga, taman, sungai, atau fasilitas umum lainnya. Sumber daya ini dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran PJOK (Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan).

2.     Rencanakan Kegiatan Pembelajaran : Mencanakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan sumber daya tersebut. Misalnya, menggunakan lapangan untuk latihan olahraga, taman untuk kegiatan senam, atau sungai untuk pembelajaran tentang renang dan keselamatan air.

3.     Libatkan Siswa dalam Kegiatan : Libatkan siswa dalam kegiatan tersebut dengan cara mengadakan kompetisi olahraga, pelatihan, atau kegiatan kebugaran yang melibatkan mereka secara aktif. Ini akan meningkatkan minat dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran PJOK.

4.     Evaluasi dan Refleksi : Setelah kegiatan dilakukan, lakukan evaluasi untuk melihat dampak dari pemanfaatan lingkungan terhadap kualitas pembelajaran. Diskusikan dengan siswa tentang pengalaman mereka dan apa yang bisa diperbaiki di masa depan.

 

Soal 6

Adakah cara alternatif yang bisa kita lakukan untuk memaksimalkan sumber daya?

Jawab

Optimalisasi sumber daya melibatkan pencarian cara paling efisien untuk menggunakan sumber daya yang tersedia guna mencapai tujuan. Ini termasuk mengidentifikasi, mengalokasikan, dan mengelola sumber daya secara efektif untuk meminimalkan pemborosan dan memaksimalkan hasil.

Ada beberapa cara alternatif untuk memaksimalkan sumber daya, termasuk penggunaan teknologi, pelatihan tenaga kerja, dan praktik ramah lingkungan.

1.     Identifikasi Sumber Daya : Tentukan jenis sumber daya yang ingin dimaksimalkan, seperti waktu, uang, tenaga kerja, atau bahan baku.

2.     Analisis Penggunaan Saat Ini : Tinjau bagaimana sumber daya tersebut saat ini digunakan. Catat area di mana ada pemborosan atau ketidakefisienan.

3.     Cari Alternatif : Teliti metode atau strategi alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi. Contohnya:

a.     Menggunakan teknologi untuk otomatisasi.

b.     Mengimplementasikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja.

c.     Mengadopsi praktik ramah lingkungan untuk mengurangi limbah.

4.     Evaluasi dan Uji Coba : Setelah menemukan alternatif, lakukan evaluasi untuk melihat potensi dampaknya. Uji coba beberapa metode untuk melihat mana yang paling efektif.

5.     Implementasi dan Pemantauan : Implementasikan metode yang paling efektif dan lakukan pemantauan secara berkala untuk memastikan sumber daya dimaksimalkan dengan baik.

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar